WahanaNews-Jatim | Wakil Ketua PWNU Jawa Timur (Jatim) Ahmad Fahrur Rozi mengungkapkan ada pihak yang berupaya mengintervensi panitia agar menunda-nunda waktu pelaksanaan Muktamar NU ke-34.
Gus Fahrur menyebut intervensi ini terlihat dari sikap pengurus pusat dan panitia yang tak menghadiri rapat dengan Rais Aam PBNU Miftachul Akhyar kemarin.
Baca Juga:
Gelar Naker Expo, Kemnaker Sediakan Puluhan Ribu Lowongan Pekerjaan di Tiga Kota
"Ada yang mengintervensi panitia, ada pihak yang sedang berusaha untuk mengulur waktu dengan alasan yang tidak jelas," kata Gus Fahrur, Jumat (26/11).
Gus Fahrur menyayangkan Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj, Sekretaris Jenderal PBNU Helmy Faisal Zaini dan Ketua Panitia Muktamar NU Imam Azis yang tak menghadiri rapat dengan Miftchul hingga akhirnya deadlock. Ia menyebut ketiga orang tersebut tak bersikap kesatria. Padahal, mereka bisa hadir secara daring.
"Ketum mintanya mundur, Rais Aam mintanya maju," ujarnya.
Baca Juga:
Sudinkes Jakarta Barat Ingatkan Rumah Sakit Terus Terapkan Pelayanan Berbasis Hospitality
Gus Fahrur mengaku patuh dengan keputusan Miftachul yang memerintahkan agar pelaksanaan dimajukan pada 17 Desember 2021. Menurutnya, pelaksanaan muktamar seharusnya bisa dilakukan lebih cepat.
Menurut Gus Fahrur, tak ada jalan lain selain memajukan pelaksanaan Muktamar NU ke-34 pada 17 Desember 2021. Ia pun meminta panitia muktamar untuk mematuhi instruksi tersebut.
"Karena kewenangan tertinggi itu di Rais Aam," katanya.