“Konektivitas pelabuhan dan jalan tol menjadi kunci efisiensi rantai pasok. Hal ini tidak hanya menekan biaya logistik, tapi juga mempercepat arus barang dan memperkuat posisi Indonesia dalam perdagangan global,” paparnya.
Menurutnya, keberhasilan ini patut dijadikan inspirasi bagi pengembangan kawasan industri di daerah lain.
Baca Juga:
Usai Diresmikan Presiden, MARTABAT Prabowo-Gibran Sebut Perlu Dukungan Semua Pihak untuk Capai Target KEK Sanur di 20 Triliun
“KEK Gresik harus dipandang sebagai benchmark. Jika daerah lain mampu mereplikasi pendekatan serupa, maka target hilirisasi dan penguatan industri nasional akan lebih cepat tercapai,” tambahnya.
Tohom yang juga Ketua Aglomerasi Watch ini menilai KEK Gresik berperan penting dalam menata aglomerasi kawasan perkotaan dan industri di Jawa Timur.
“Kita tidak hanya bicara kawasan industri, tapi juga integrasi antara pusat kota, pendidikan tinggi, tenaga kerja vokasi, hingga perumahan. KEK Gresik menjadi contoh ideal bagaimana pembangunan kawasan harus dirancang menyatu dengan aglomerasi ekonomi dan sosial,” jelasnya.
Baca Juga:
Perkuat Kesehatan Rakyat, Presiden Prabowo Sejajarkan Indonesia di Kancah Global
Di akhir komentarnya, Tohom menegaskan bahwa keberhasilan KEK Gresik tidak boleh berhenti pada capaian investasi semata.
“Kunci berikutnya adalah menciptakan value creation yang nyata bagi masyarakat lokal. Transfer teknologi, penyerapan tenaga kerja berkualitas, serta penguatan UMKM harus berjalan seiring dengan derasnya arus investasi,” pungkasnya.
[Redaktur: Rinrin Khaltarina]