Ditutup
Surabaya tetap digunakan untuk membuat uang logam setelah Pemerintah Belanda membangun sebuah gedung untuk Pabrik Uang Logam baru di Kompleks “Artillerie Constructie Winkel”. Lokasinya berada di Jalan Penjara, Surabaya.
Baca Juga:
Anggaran BKAD di Duga Bocor, Hingga Program Kerjasama Diskominfo Dengan Media Online Tidak Sesuai Perjanjian
Pada tahun 1816 gedung gereja yang selama itu digunakan untuk membuat uang diserahkan kembali kepada jemaah gereja Kalvinis.
Sementara itu pada tahun 1822 Pemerintah Belanda juga membuat uang emas dan perak disana. Pabrik uang yang baru dilengkapi dengan sebuah mesin bernama “platmolen”.
Mesin tersebut digerakkan melalui aliran air dari Kali Krembangan dan sempat berfungsi sampai tahun I826.
Baca Juga:
Sat Narkoba Polres Dairi Musnahkan BB Sabu dan Ganja
Karena ketinggian dari permukaan air di Kali Krembangan tidak konstan, maka Pabrik uang itu sering tergantung pada tinggi permukaan air dari Kali Krembangan itu. Pada waktu keadaan permukaan air dari Kali Krembangan rendah.
Pemerintah Belanda memutuskan untuk memindahkan pabrik uang itu ke Tawangsari, yang lerletak di tepi kali Mas. Menurut perhitungan lokasi baru tersebut dapat menjamin platmololen pabrik itu secara teratur.
Uang tembaga yang dibuat. pada waktu Pabrik Uang itu berada di bawah pimpinan direkturnya yang bernama K.J. de Vogel, (1833-1837) maka sisi belakang dari uang tersebut diberi kode huruf V.