”Itu tidak nempel, tapi bisa jadi keluar percikan,” ungkap Sodiq Pratomo.
Ketiga, loose contact.
Baca Juga:
Gelar Naker Expo, Kemnaker Sediakan Puluhan Ribu Lowongan Pekerjaan di Tiga Kota
Korsleting yang disebabkan loose contact lebih mungkin terjadi saat seseorang sedang mencabut sebuah colokan yang kondisi lubangnya longgar.
Biasanya, lanjut Kombes Sodiq, kondisi colokan seperti itu dapat memicu percikan listrik yang berpotensi memicu kebakaran.
”Kalau ini seringnya jika saat mencopot colokan longgar akan muncul percikan. Nah, yang terjadi sekarang (kasus kebakaran TP 5), hubung longgar (loose contact) di terminal arah lampu,” terang Sodiq Pratomo.
Baca Juga:
Sudinkes Jakarta Barat Ingatkan Rumah Sakit Terus Terapkan Pelayanan Berbasis Hospitality
Dia mengimbau masyarakat untuk lebih memperhatikan kualitas perkakas perangkat kelistrikan yang digunakan di tempat tinggal.
”Masyarakat diimbau untuk menggunakan alat kelistrikan yang memiliki kualitas baik atau berstandar SNI,” tutur Sodiq Pratomo.
Masyarakat juga diimbau tidak menggunakan colokan secara bertumpuk-bertumpuk untuk menyalurkan sistem kelistrikan di rumah atau tempat bekerja.