Ket Foto: Paspor pasutri Alex Hermanto dan Manasya Rieneke pelaku pembunuhan Budi Hartono yang akan kabur ke Australia/(Foto File: Imam Wahyudiyanta)
Saat itu, Budi hendak menagih utang ke Alex di kantornya, Jalan Pengela dengan mengendarai Mazda BT 50 double cabin berplat L 9347 VB. Rupanya korban dibuntuti oleh para pelaku Alex, Warsidi, Tarsono dan Widi serta Jaka dalam satu mobil.
Baca Juga:
Ditemukan dalam Karung, Bocah 6 Tahun di Pontianak Dibunuh Ibu Tiri
Saat melintas di Jalan Tanjungsari, mobil korban dipepet dan dihentikan. Tarsono, WR, dan Jaka turun lalu memaksa korban untuk keluar mobil. Alex juga ikut turun membantu. Keributan itu mengundang massa mendekat. Namun seragam tentara yang digunakan Warsidi dan Jaka cukup ampuh menakuti massa.
Massa digertak agar tidak turut campur. Melihat ada tentara yang terlibat, massa pun mundur dan mengira itu bukanlah tindakan kriminal. Korban pun dimasukkan ke mobil Avanza para pelaku. Mazda milik korban lalu diambil alih oleh Alex dan Jaka. Mereka sepakat balik ke rumah Alex di Jalan Penghela.
Pukul 16.00 WIB, semua pelaku dan korban sampai di Jalan Penghela. Korban dibawa ke lantai IV dengan keadaan terlakban mulut, mata, dan tangannya. Di lantai itu, korban didudukkan dan semuanya dilakban termasuk mulut, mata, tangan, dan kaki.
Baca Juga:
Polisi Ungkap Kronologi Penemuan Mayat Mantan Bupati Jembrana Bali
Pukul 21.00 WIB, Roni dipanggil untuk segera datang ke Penghela. Roni diberi tugas mengambil uang di ATM korban. Sambil membawa kertas bertuliskan pin ATM korban, Fathoni menuju ke ATM di BG Junction dan SPBU di Jalan Pahlawan. Korban mengambil total Rp 6.150.000 di kedua ATM tersebut.
Pukul 23.00 WIB, Roni disuruh membereskan semua barang korban yang tersisa seperti tas, kacamata, baju, kaos, dan dompet. Semua benda itu dibakar. Roni melaksanakan itu semua dan membuang abunya di jalan.
Saat Roni membakar semua benda milik korban, semua pelaku sudah ada di dalam mobil Innova nopol L 1064 FF dengan posisi Jaka yang menyetir didampingi oleh Warsidi. Di jok kedua ada Wid dan Alex. Dan di jok belakang ada Tarsono dan korban. Korban dalam keadaan tetap terikat lakban di mata, mulut, dan tangan, sementara kakinya diikat dengan tali besi (bendrat). Mereka menuju ke arah Pacet.