“Tidak bisa itu, kalau kita larang kita yang salah karena sudah ada aturan pelonggarannya,” jelasnya.
Ridwan yakin, kebijakan tersebut bisa terlaksana dengan baik. Apalagi, beberapa waktu lalu saat Satgas Covid-19 Kota Surabaya melakukan Swab Hunter dengan 300 orang yang dilakukan secara acak pasca Lebaran, tidak ditemui hasil Positif Covid-19.
Baca Juga:
Gelar Naker Expo, Kemnaker Sediakan Puluhan Ribu Lowongan Pekerjaan di Tiga Kota
“Kita lakukan Swab secara acak, hasilnya syukur tidak ada yang positif Covid-19. Memang per hari ada penambahan kasus positif sehari bisa tujuh sampai delapan orang, tapi yang sampai dirawat hanya yang Komorbid,” jelasnya.
Sementara itu, pelonggaran penggunaan masker sendiri saat ini masih menjadi perdebatan Masyarakat. Banyak yang mendukung kebijakan pemerintah tersebut karena situasi terkini saat kasus Covid-19 sudah terkendali.
Namun, adapula yang mengaku belum siap jika kebijakan tersebut dilaksanakan sekarang.
Baca Juga:
Sudinkes Jakarta Barat Ingatkan Rumah Sakit Terus Terapkan Pelayanan Berbasis Hospitality
“Bagus itu. Tapi kita juga harus peka dengan situasi dan kondisi diri sendiri. Kalau semisal sakit atau kurang fit yah pakai maskernya,” terang Jumadi Pendengar SS dalam program Wawasan, Kamis (19/5).
“Saya jujur belum siap untuk pelonggaran masker, karena saya sudah terbiasa pakai masker. Selain itu kualitas udara kita ini juga saya kira akhir-akhir ini kurang bagus, jadi pakai masker juga ada manfaatnya,” ujar Atik Kasiati pendengar SS.
Meski demikian, ada masyarakat yang mengambil jalan tengah dan menilai, jika kebijakan pelonggaran masker tidak harus dilakukan setiap orang karena bukan bersifat memaksa.