Jatim.WahanaNews.co, Surabaya - Mantan Wakil Gubernur Jawa Timur dan anggota Dewan Penasihat Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Jatim, Emil Elestianto Dardak, menilai bahwa "digital library" yang digagas oleh ISNU Jatim akan mendorong tumbuhnya kecendekiawanan NU dan kemajuan negara.
"Kalau saya pelajari kemajuan negara seperti Singapura, Finlandia, Denmark, Amerika, Korsel, dan sebagainya, terutama negara-negara kecil yang sudah maju itu, ternyata kuncinya bukan sumberdaya alam, tapi teknologi," kata Emil dalam keterangan diterima di Surabaya, Kamis (4/7/2024).
Baca Juga:
Unair Surabaya Terima 1.895 Calon Mahasiswa Baru Melalui SNBP 2024
Dalam peluncuran "Digital Library" ISNU Jatim di Surabaya, Rabu (3/7/2024) malam yang dihadiri Ketua Umum PP ISNU Prof. DR. H.C. Ali Masykur Moesa, Penasihat ISNU, Rektor Universitas Airlangga (Unair) dan Ketua Forum Rektor Indonesia (FRI) Prof. DR. M. Nasih, dan Stafsus Wapres K.H. Masduqi Baidlowi, Emil menjelaskan kemajuan bangsa Indonesia saat ini mencapai pertumbuhan ekonomi 5 persen.
"Untuk menjadi negara maju itu mestinya mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen lebih, tapi sekarang 5 persen saja ngos-ngosan (sekuat tenaga), karena itu perlu fokus pada kunci kemajuan yakni teknologi, bukan pertambangan atau pertanian. Orang-orang terkaya di negara-negara maju itu bukan karena sumberdaya alam yang melimpah, tapi teknologi. Kita banyak sumberdaya alam, tapi belum mandiri," katanya.
Oleh karena itu, Emil Dardak mengapresiasi "Digital Library" karena akan mendorong tumbuhnya kecendekiawanan di kalangan NU dan mendorong fokus pada kunci kemajuan negara, sehingga ISNU Jatim menjadi pioner dalam "Islamic Scholars" di kalangan NU secara nasional.
Baca Juga:
PBNU Cabut Penonaktifan 63 Fungsional Terlibat dalam Pemilu 2023
"Dengan Digital Library, ISNU akan memiliki dua peran penting yakni mewadahi potensi/dialektika intelektual dan kecendekiawanan sebagai produser, bukan konsumer. Digital Library akan mendorong Islamic Scholars di NU," katanya dalam acara yang juga dihadiri Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Pemprov Jatim, Dewan Pendidikan, MUI, dan PWNU.
Pandangan itu didukung Penasihat ISNU Jatim yang juga Rektor Unair Prof. DR. M. Nasih. "Dari sisi infrastruktur kesehatan, pendidikan, dan sains itu, kita masih sangat berat untuk maju, karena itu perlu tindakan radikal dalam infrastruktur non-teknis itu. Di sini, ISNU dapat berperan dalam menumbuhkan inovasi atau teknologi," katanya.
Sementara itu, Ketua Umum PP ISNU Prof. DR. H.C. Ali Masykur Moesa mengatakan kunci kemenangan dalam peperangan atau revolusi pada masa depan adalah ilmu, karena dengan ilmu akan bisa memenangi persaingan apapun. Apalagi, sumberdaya manusia di ISNU saat ini sudah bukan hanya ahli ilmu agama, tapi ahli nuklir juga sudah punya.