"Pertama safe atau aman karena tidak mengandung bahan yang membahayakan. Kedua terlihat sehat dan tidak menjijikkan. Ketiga ada keuntungan atau manfaat dari makanan tersebut," ujar Prof Helmi.
Namun belakangan, sejumlah pesan berantai viral di aplikasi perpesanan.
Baca Juga:
Debut di CAEXPO–CABIS 2025, Kalsel Torehkan Kontrak Bisnis Raksasa dan Perluas Jaringan Global
Pesan tersebut berisi ajakan tidak memakan daging sapi atau olahan daging sapi karena wabah PMK yang menyerang hewan ternak.
Prof Helmi menegaskan pernyataan tersebut tidak benar.
"Enggak benar itu," ujar Prof Helmi.
Baca Juga:
Kemenkes Luncurkan Kampanye Eliminasi Kanker Leher Rahim, Samarinda Jadi Pionir di Kalimantan
Lebih lanjut, Prof Helmi juga menjelaskan aspek kedua dari konsep mengonsumsi makanan.
Yakni terlihat sehat dan tidak menjijikkan.
Hal itu ada hubungannya dengan daging/tulang/jeroan hewan yang telah terjangkit virus PMK.