WahanaNews-Surabaya | Hewan ternak dari 5 daerah di Jawa Timur terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Polisi, Dinas Peternakan, Gubernur Jatim sampai Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo turut mengantisipasi agar wabah PMK tak meluas.
Baca Juga:
Gelar Naker Expo, Kemnaker Sediakan Puluhan Ribu Lowongan Pekerjaan di Tiga Kota
Salah satunya dengan isolasi berbasis kandang, memutus pengiriman lalu lintas hewan ternak ke berbagai daerah dan memberi penyuntikan.
Guru Besar Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga (FKH Unair), Prof Dr drh Mustofa Helmi Effendi DTAPH menegaskan bahwa daging hewan ternak yang terjangkit wabah PMK aman dikonsumsi jika sudah dimasak matang.
Sebab, virus yang ada pada hewan tersebut akan mati jika sudah terkena suhu tinggi.
Baca Juga:
Sudinkes Jakarta Barat Ingatkan Rumah Sakit Terus Terapkan Pelayanan Berbasis Hospitality
"Kalau dimasak sampai mendidih ya aman, karena membran virusnya tipis, jadi mudah mati virusnya. Tapi memang virus ini mudah menular ke hewan," jelas Guru Besar Bidang Ilmu Kesehatan Masyarakat Veteriner ini dilansir dari detikJatim, Rabu (11/5).
Dia pun menjelaskan konsep memakan suatu makanan, termasuk daging. Yakni halalan thayyiban atau halal dan baik.
Dari konsep tersebut, thayyiban terbagi menjadi 3 aspek.