Termasuk di antaranya adalah perkara penerimaan dana hibah DPRD Jatim pada tahun 2020 ditangani oleh KPK.
Dari data KPK, setidaknya ada 8 titik rawan korupsi, di antaranya, pembagian dan pengaturan jatah proyek APBD, Meminta/menerima hadiah pada proses perencanaan APBD, rekrutment, promosi, mutasi dan rotasi kepegawaian.
Baca Juga:
Demi Kota Bandung Aman dan Tertata, Bangunan Gedung Wajib Miliki Legal
Ketua sementara DPRD Jatim, Anik Maslachah menyambut baik sosialisasi yang dilakukan oleh KPK.
Penyebabnya, DPRD sebagai penyelenggara pemerintahan daerah, tidak luput dari hal-hal yang terkadang tidak sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
"Sehingga, penandatangan bersama ini merupakan wujud komitmen dan keseriusan kita bersama dalam memerangi korupsi agar tertib administrasi dan tertib aturan yang berlaku," tuturnya.
Baca Juga:
Kepulauan Seribu Terima 11 Alat Bantu Fisik Gratis dari Dinsos DKI Jakarta
[Redaktur: Amanda Zubehor]