WahanaNews-Jatim | Ketika Anda mendengar kata gelembung sabun, mungkin yang ada di pikiran adalah benda bulat, halus, super tipis, dan hilang dalam sekejap mata. Tapi, apa jadinya jika gelembung sabun bisa bertahan lebih dari satu jam, atau lebih dari setahun?
Ini ternyata bisa diwujudkan. Fisikawan berhasil menciptakan gelembung yang bisa bertahan selama 456 hari. Gelembung itu diciptakan oleh para peneliti dari University of Life di Prancis yang dipimpin oleh fisikawan Aymeric Roux.
Baca Juga:
Kalimantan Selatan Tuan Rumah, Ini Arti dan Makna Logo Resmi HPN 2025
Meski mungkin tidak secantik gelembung sabun yang berkilau dan berubah warna, kreasi para ilmuwan ini dibuat dengan campuran gliserin sehingga dapat mengembangkan bahan baru seperti busa.
"Kami menunjukkan bahwa menutupi cangkang gelembung air dengan mikropartikel menghambat drainase yang diinduksi gravitasi dan penambahan gliserol lebih lanjut mengarah ke keadaan stabil, di mana penguapan air diimbangi oleh higroskopisitas gliserol, yang menyerap molekul air yang terkandung di udara sekitar," tulis para peneliti.
"Ini menghasilkan gelembung yang dapat menjaga integritasnya dalam atmosfer standar selama lebih dari satu tahun, tanpa evolusi radius yang signifikan."
Baca Juga:
Pemkab Dairi Siap Dukung Gugus Tugas Polri Sukseskan Ketahanan Pangan
Studi yang terbit di jurnal Physical Review Fluids menjelaskan, secara umum ada tiga hal yang berkontribusi pada usia gelembung yang pendek. Pertama, gravitasi dapat mengalirkan material dari membran gelembung; penguapan dapat mengurangi jumlah cairan yang ada; terakhir kehadiran inti kecil di udara yang bisa mengacaukan semuanya.
Untuk melihat apakah mereka bisa mempertahankan gelembung dalam waktu lama, tim melakukan eksperimen baru yang disebut “kelereng gas”. Ini adalah gelembung gas di mana lapisan terluar atau cangkangnya terbuat dari partikel cair dan basah, dikelilingi oleh gas di sekitarnya.
Gelembung sabun dimasukkan sebagai pembanding. Mereka juga membuat kelereng gas dari partikel nilon dan air, serta partikel nilon yang dicampur air dan gliserol.
Gelembung sabun biasa tentu saja tidak bertahan lama. Sementara kelereng gas berbasis air jauh lebih bisa bertahan lama, dalam jangka waktu sekitar 6 hingga 60 menit.
Sedangkan kelereng gliserol-air mampu bertahan sangat lama, lebih dari 101 hari di mana yang terlama bertahan hingga 465 hari. Peneliti bilang, ini bisa terjadi karena hasil penambahan gliserol.
Zat ini adalah bahan higroskopis yang mudah menyerap kelembaban dari atmosfer atau lingkungan sekitarnya. Partikel nilon mencegah membran gelembung terkuras secara gravitasi; gliserol menyerap kelembaban dari atmosfer, mengisi kembali cairan yang menguap.
Saat keduanya dinetralkan, gelembung menjadi kebal dan tidak meletus oleh inti gas penghancur yang menendang-nendang di udara.
"Kami telah menunjukkan bahwa gelembung udara yang menjaga integritasnya selama lebih dari satu tahun dapat diproduksi dengan cara sederhana dengan mengganti surfaktan dengan partikel yang membasahi sebagian air dengan campuran air/gliserol," tulis peneliti. [non]