WahanaNews-Jatim | Dalam kunjungannya ke PT. Sharprindo DInamika Prima, Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) dorong alat mesin pertanian (alsintan) buatan dalam negeri dan TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) tinggi, beberapa waktu lalu.
PT. Sharprindo Dinamika Prima sebagai salah satu komitment kepada industri alsintan guna menggairahkan produksi sekaligus penggunaan alsintan karya anak bangsa.
Baca Juga:
Gelar Naker Expo, Kemnaker Sediakan Puluhan Ribu Lowongan Pekerjaan di Tiga Kota
"Hari ini kami melihat produksi dari sebuah perusahaan milik anak bangsa yang memproduksi alsintan. Saya sangat bahagia di Ramadhan ini bisa diajak ke PT Sharprindo. Kami siap bekerja sama untuk hadirnya Indonesia yang lebih baik. Kalau mau bangsa ini baik, perbaiki alsintan, masa harus impor terus. Menurut saya yang susah dibuat itu mesin, tapi PT. Sharpindo sudah bikin mesinnya, artinya sudah selesai, masa harus terus impor," demikian dikatakan Mentan SYL pada kunjungan tersebut.
SYL menegaskan mendorong pengembangan industri alsintan dalam negeri tidak boleh biasa-biasa saja, tapi harus serius dengan kerja keras.
Karena itu, salah satu upaya nyata yang segera dilakukan adalah Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) alsintan buatan dalam negeri tidak boleh terus berada di posisi 42 persen, tapi harus di atas 50%.
Baca Juga:
Sudinkes Jakarta Barat Ingatkan Rumah Sakit Terus Terapkan Pelayanan Berbasis Hospitality
"TKDN jangan 42%, tapi tiga sampai lima bulan ke depan TKDN harus di atas 50%. Saya mau lihat ini hasilnya ke depan. Ini komitmen dan upaya nyata kita dorong semua industri alsintan dalam negeri agar kita tidak lagi impor komponen alsintan," tegasnya.
SYL menambahkan peran mekanisasi pertanian telah terbukti menjadikan sektor pertanian yang tangguh pada kondisi pandemi Covid-19.
Dua tahun pandemi, Kementerian Pertanian (Kementan) terus menopang ketersediaan pangan sekaligus kesejahteraan petani sehingga menjadi penopang pertumbuhan ekonomi nasional, sehingga di masa pandemi Covid-19 hanya sektor pertanian yang pertumbuhan PDB nya paling besar dan positif, yakni 16,4%.