Akibat sistem human-to-human yang sering lambat dan tidak efisien, produktivitas biasanya menjadi tidak maksimal.
Melalui teknologi blockchain dan sistem buku besar di mana semuanya transparan, biaya siklus tahunan pertanian dapat ditekan dan efisiensi hasil secara keseluruhan ditingkatkan.
Baca Juga:
Pemkab Kepulauan Seribu Bersiap Tanam 10 Ribu Bibit Mangrove di Pulau Kelapa
2. Pinjaman Mikro untuk Petani Kecil hingga Menengah
Penggunaan luar biasa lainnya dari blockchain di bidang pertanian adalah alternatif bagi petani untuk mendapatkan pinjaman mikro.
Petani kecil hingga menengah rata-rata membutuhkan pinjaman sesekali untuk mempertahankan dan menjalankan bisnis mereka.
Baca Juga:
Ono Surono Sebut Kamus Bantuan Hibah/Bansos dan Bankeu Pemprov Jabar Perlu Direvisi
Blockchain dapat membantu petani mendapatkan pinjaman mikro di jaringan pemberi pinjaman di seluruh dunia.
Dengan blockchain, petani hanya menanggung beban biaya bunga yang kecil, sehingga membantu mereka mempertahankan dan menjalankan bisnis secara berkelanjutan
3. Big Data