Ia menyebut masalah utamanya ada di pelabuhan, karena banyak pemudik yang datang lebih awal dari waktu yang ditentukan. Padahal, pada tiket yang dibeli online sudah tercantum jadwal masuk kapal.
"Jadi mereka banyak yang nunggu di depan pintu masuk check in tiket dan enggak mau mundur, karena mereka mikir kalau mundur dan masuk sesuai jadwalnya, mereka bakal antre panjang banget. Jadi banyak kendaraan yang udah datang tepat waktu tertahan oleh mereka," kata dia.
Baca Juga:
Penjualan Anjlok, Pizza Hut Indonesia Tutup 20 Gerai dan Pangkas 371 Karyawan
Pemudik lainnya, Astrid, mengaku akan kembali dari kampung halamannya di Bengkulu, pada 12 Mei mendatang. Ia akan kembali ke Yogyakarta.
Senasib sepenanggungan dengan Firmansyah, ia juga mengantre cukup lama di pelabuhan. Menurutnya, banyak kendaraan yang tidak mau mengalah saat terjebak.
"Jadi antrean itu sampai belasan jam. Biasanya normal Bengkulu - Yogyakarta itu dua hari dua malam," kata Astrid.
Baca Juga:
Jokowi Dijadwalkan Kampanye di Bali untuk De Gadjah Hari Ini, 22 November
Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri sebelumnya mengimbau masyarakat menghindari puncak arus balik lebaran 2022 yang diprediksi terjadi pada 6-8 Mei mendatang.
"Puncak arus balik lebaran tahun 2022 akan terjadi pada 6, 7, dan 8 Mei. Pada puncak arus balik diprediksi volume kendaraan tinggi," ujar Kakorlantas Polri Irjen Firman Shantyabudi kepada wartawan, Selasa (3/5).
Firman menilai perjalanan pulang masyarakat juga akan lebih nyaman apabila dilakukan lebih awal atau setelah arus balik. Lebih lanjut, dengan melakukan perjalanan diluar puncak arus balik, diharapkan volume arus lalu lintas tidak akan setinggi seperti pada puncak arus mudik kemarin.