WahanaNews-Jatim | Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, ungkapkan penyebab banjir di Wiyung setelah hujan deras yang mengguyur Kota Pahlawan pada Senin (21/2) sore.
Eri menyebut salah satu penyebab banjir di Wiyung yakni air di kawasan perumahan yang lebih tinggi langsung dibuang dan tidak ada yang menahannya agar tidak meluber di kawasan Wiyung yang rendah.
Baca Juga:
Gelar Naker Expo, Kemnaker Sediakan Puluhan Ribu Lowongan Pekerjaan di Tiga Kota
“Ini 2017 terjadi, 2019 terjadi, 2020 terjadi dan 2022 ini kita sudah tahu masalahnya. Bangunan-bangunan yang tinggi seperti perumahan di Bukit Darmo, Grand Istana itu harus dikunci dengan pintu air agar aliran masuk ke Kali Makmur,” kata Eri usai memantau banjir di Wiyung.
Eri mengatakan jika ada limpahan air seperti kejadian di Wiyung, dia ingin agar segera memanfaatkan mobil PMK untuk menyedot air agar persoalan banjir di Kota Surabaya segera tertangani.
“Jadi ini yang saya harapkan yaitu kolaborasi dari tim. Jadi tanpa saya pun seharusnya sistem sudah berjalan, tanpa saya pun temen-temen akan langsung stand by,” katanya.
Baca Juga:
Sudinkes Jakarta Barat Ingatkan Rumah Sakit Terus Terapkan Pelayanan Berbasis Hospitality
Eri bersyukur permasalahan banjir di Wiyung dapat ditangai dalam rentang dua jam saja. Berkaca kasus serupa, kata Eri, warga bercerita pada 2017 banjir bertahan hingga dua hari sedangkan pada 2019 banjir bertahan hingga subuh.
“Tadi sempat diskusi dengan warga, warga mengatakan 2017 dua hari, 2019 sampai subuh. Dan alhamdulilah tadi jam 9 lalu jam 11 sudah surut sudah selesai semuanya,” pungkasnya.[non]