Jatim. WahanaNews.co - PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Jawa Timur melalui 112 Unit Layanan Pelanggan melakukan sosialisasi pemahaman tentang keselamatan terkait kelistrikan kepada masyarakat hingga ke desa-desa di berbagai wilayah di provinsi itu.
General Manager PT PLN (Persero) UID Jawa Timur Agus Kuswardoyo di Surabaya, Senin, mengatakan kegiatan yang dilakukan di 31 lokasi ni sejalan dengan komitmen perusahaan untuk menghadirkan pasokan listrik yang andal dan merata, namun harus diimbangi dengan kesadaran masyarakat akan potensi bahaya kelistrikan.
Baca Juga:
PLN Icon Plus Hadirkan ICONNEXT, Pameran Futuristik Terbesar di Indonesia
"Sesuai Permen ESDM Nomor 11 2021, batas kewenangan dan tanggung jawab PLN hanya sampai alat ukur atau pembatas (MCB), selanjutnya mulai kWh meter hingga instalasi listrik rumah pelanggan sepenuhnya kewenangan dan tanggung jawab pelanggan," katanya.
"Oleh karena itu, mari kita jaga bersama, salah satunya instalasi di rumah dengan melakukan pemeriksaan berkala oleh Lembaga Inspeksi Teknik (LIT)," tambah Agus.
Agus pun mengimbau masyarakat agar berperan serta menjaga jarak aman bangunan, pohon di sekitar rumah dengan jaringan kelistrikan.
Baca Juga:
PLN Icon Plus Hadirkan ICONNEXT, Pameran Futuristik Terbesar di Indonesia
Salah satu peserta sosialisasi di Karang Pilang Surabaya, Muslim (38) mengungkapkan sebelum adanya sosialisasi PLN, ia hendak melakukan renovasi rumahnya yang dekat dengan jaringan listrik.
"Setelah mendapat penjelasan tadi kami jadi mempertimbangkan kembali agar jangan sampai rumah kami nanti menyentuh jaringan listrik karena sangat berbahaya," ucapnya.
Sementara itu, Manajer PLN ULP Sutojayan Juan Joshua memberikan penjelasan kepada masyarakat di berbagai wilayah seperti Kecamatan Binangun, Kecamatan Wonotirto, Kecamatan Sutojayan, Kecamatan Kademangan dan lainnya untuk tidak mengutak-atik kWh meter PLN mulai dari memperbesar MCB, memasang kabel jumper atau memperlambat putaran piringan.