WahanaNews-Jatim | PT PLN (Persero) terus meminta dukungan kepada seluruh stakeholder untuk mendukung keandalan sistem kelistrikan. Salah satunya penyaluran ke Pulau Bali dalam mendukung perhelatan internasional KTT G20 November mendatang.
Diterima oleh Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elistianto Dardak, Selasa (27/7), audiensi yang disampaikan oleh General Manager PLN Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Timur & Bali (UIT JBM), Didik Fauzi Dakhlan, didampingi oleh Senior Manager Perencanaan, Fermi Trafianto, dan Manajer Unit Pelaksana Transmisi (UPT) Surabaya, Christian Ismunandar, menyampaikan kondisi kesiapan penyaluran listrik dari sisi transmisi tegangan tinggi di Jatim dan pasokan ke Bali melalui saluran kabel laut 4 sirkit di Banyuwangi.
Baca Juga:
Skema Partnership dan Co-Investment Bikin PLN Indonesia Power Catat Kinerja Terbaik di Tahun 2022
Didik juga menyampaikan kepada Wagub Jatim bahwa dalam mempertahankan keandalan dan kualitas pasokan listrik di sisi transmisi banyak tantangan sosial yang membutuhkan dukungan dari Pemprov Jatim, utamanya dalam pengamanan infrastruktur kelistrikan.
“Kami meminta bantuan Pemprov Jatim bersedia bersama mendukung pengamanan sistem kelistrikan Jatim, khususnya jalur transmisi pemasok event G20 juga jalur 500 kV atau yang rawan sosial, sehingga dapat mengantisipasi potensi terjadi gangguan transmisi. Salah satunya layang-layang dan balon udara. Berfokus pada jalur karena merupakan jalur backbone penyaluran listrik ke wilayah lain seperti ke Bali juga Jawa Barat,” paparnya.
Lebih dari itu, Didik juga mengatakan bahwa suplai PLTU Paiton ke Bali sebesar 30 persen dari beban puncak yang ada sehingga suplai dari Jatim memiliki peran sangat penting dalam menyukseskan G20.
Baca Juga:
Terapkan Skema Partnership dan Co-Investment, PLN Indonesia Power Catat Kinerja Terbaik di Tahun 2022
“Beberapa pekan lalu, PLN telah menyelesaikan tahap I pemeliharaan jalur utama sepanjang 208,487 kms dengan jumlah tower 317 SUTT 150kV serta 3 Gardu Induk dan Cable Head Ketapang,” lanjutnya.
Berdasar angka statistik dalam temuan kejadian di lapangan, jumlah layang-layang serta balon udara yang tersangkut pada jaringan transmisi di sistem Jawa Timur sejumlah 837 pada tahun 2021 lalu. Dari awal tahun 2022 hingga saat ini tercatat 161 layangan dan balon udara yang berada di SUTT. Selain dapat mengganggu penyaluran energi listrik, hal itu juga berbahaya bagi pelaku yang bermain layangan dekat jaringan listrik baik Tegangan Menengah atau Tegangan Tinggi.
Menyikapi penjelasan PLN saat audiensi, apresiasi positif diberikan oleh Emil. “Kami selalu mendukung dalam setiap langkah yang dilakukan PLN untuk kesejahteraan masyarakat, juga dalam hal ini untuk kesuksesan terselenggaranya event internasional KTT G20 di Bali yang kebutuhan listriknya berasal dari Jatim. Kami akan bantu juga berikan himbauan ke masyarakat untuk ikut menjaga terkait gangguan layang-layang dan balon udara. Apabila nanti memang ternyata lebih serius dari itu, peraturan yang lebih tegas dapat dibuat untuk mengaturnya,” terang Emil.