Jatim.WahanaNews.co, Lumajang - Pemerintah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, mendistribusikan produk pangan yang mengalami surplus ke wilayah defisit produksi dengan mendorong kerja sama untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan.
"Upaya tersebut dilakukan untuk mengendalikan harga dan memastikan ketersediaan komoditas pangan di berbagai daerah," kata Penjabat Bupati Lumajang Indah Wahyuni di Lumajang, Selasa (23/01/24).
Baca Juga:
Pemkab Lumajang Gandeng UMKM Kembangkan Olahan Pisang Mas Kirana, Komoditas Unggulan
Menurutnya Pemkab Lumajang mengambil langkah solutif dengan mendorong kerja sama distribusi produk surplus ke wilayah yang mengalami defisit produksi pangan.
"Berdasarkan kerja sama yang akan kami lakukan dengan beberapa daerah, kami berharap dapat menyerap produksi surplus Lumajang untuk didistribusikan ke wilayah yang mengalami kekurangan produksi komoditas pangan," tuturnya.
Ia mengatakan pengiriman produk pangan dari wilayah surplus ke wilayah defisit menjadi strategi yang dilakukan oleh Pemkab Lumajang untuk menjaga keseimbangan harga dan ketersediaan pangan di pasaran karena Lumajang memiliki surplus pada beberapa komoditas pangan.
Baca Juga:
Gunung Semeru Erupsi Lagi dengan Letusan Setinggi 800 Meter Hari Ini
Berdasarkan data Kementerian Pertanian terkait Early Warning System (EWS) Produksi dan Neraca Cabai Rawit, Lumajang tercatat sebagai salah satu kabupaten sentra produksi cabai rawit.
"Pada bulan Januari 2024, produksi cabai rawit mencapai 628 ton dengan kebutuhan sebesar 411 ton, meninggalkan neraca bulanan sebanyak 217 ton," katanya.
Pj bupati yang biasa dipanggil Yuyun itu menjelaskan bahwa di Lumajang sedang panen cabai dan produksinya melimpah dengan produksi mencapai 628 ton, sedangkan kebutuhan hanya 411 ton.