WahanaNews-Jatim | Kapolda Jawa Timur Irjen Pol. Toni Harmanto memberikan penghargaan Tan Hana Dharma Mangrwa kepada Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) saat peringatan Hari Bhayangkara ke -77 di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Sabtu.
Penghargaan Tan Hana Dharma Mangrwa diberikan kepada Gubernur, Ketua DPRD Provinsi, Kepala Kejaksaan Tinggi Jatim, Pangdam V/Brawijaya, Ketua Pengadilan Tinggi Surabaya serta Pangkoarmada II.
Baca Juga:
Pesta Seks Tukar Pasangan di Kota Batu, Tiap Peserta Bayar Rp825 Ribu
Kapolda Jatim juga memberikan penghargaan Tan Hana Dharma Mangrwa kepada Wali Kota dan Ketua DPRD Kota Malang, Wali Kota Blitar serta Bupati Bojonegoro.
Kapolda menjelaskan penghargaan Tan Hana Dharma Mangrwa merupakan penghargaan tertinggi yang diberikan atas peran aktif Forkopimda Jatim dalam bersinergi dan berkolaborasi dengan kepolisian di segala bidang.
"Atas peran aktif Forkompimda tersebut sehingga dapat memajukan institusi Polri dan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap Polri di Jawa Timur," ujar Toni.
Baca Juga:
Di Sumenep Rumah Ketua Relawan Prabowo-Gibran Dirusak Orang Tak Dikenal
Melalui peringatan Hari Bhayangkara ke 77 kali ini, lanjut dia, Polri punya harapan yang jauh ke depan dalam pelayanan.
Kemudian perbaikan sistem tingkat jajaran Kepolisian mulai dari struktur, instrumen dan kultur yang harus dirubah menyesuaikan perkembangan zaman.
"Ini tentu menjadi harapan warga masyarakat melihat Polri ke depan lebih Presisi," ujarnya.
Jenderal bintang dua itu berharap dengan kegiatan di Gedung Grahadi itu, Polri bisa berkolaborasi dan bersama-sama dengan masyarakat serta pemangku kepentingan untuk membangun satu sinergitas bersama dalam mengatasi isu kamtibmas yang ada di Jatim.
Terkait Pemilu 2024, dia juga menegaskan bahwa yang terpenting adalah tegak menjaga netralitas anggota Kepolisian dalam kegiatan pesta demokrasi itu.
"Diharapakan tetap komitmen melakukan langkah bersama mereduksi potensi masalah yang timbul yang akan dilakukan sejak dini," katanya.
Selain itu, hal lain yang harus diantisipasi adalah perkembangan media sosial maupun masyarakat.
"Jangan sampai isu-isu pada media sosial dapat menjadikan perpecahan," tuturnya.[ss]