WahanaNews-Jatim | Koordinator Bidang Observasi dan Informasi, Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) stasiun Geofisika Pasuruan, Suwarto, memaparkan, pada tanggal 19 November 2021 dipastikan bakal terjadi fenomena gerhana bulan sebagian.
Lebih lanjut ia memaparkan, gerhana ini terjadi mulai awal Fase Penumbra di Indonesia ukul 13.00 WIB. Kemudian, beranjak ke fase sebagian jam 14.00 WIB, kedua fase tersebut tidak bisa teramati di Indonesia. Lalu, puncak gerhana terjadi waktu 16.02 WIB, atau bisa teramati di Papua jam 18.00 WIT.
Baca Juga:
Dua Kecamatan ‘Clear’ Rekapitulasi, Ketua KPU Kota Bekasi Klaim Pleno Terbuka Kondusif
"Untuk di Jawa khususnya Jawa Timur teramati di akhir fase sebagian saja mulai jam 17.47 WIB, itu hampir seluruh wilayah Jatim akan melihatnya di akhir fase tersebut. Mulai jam 17.47 sampai 19.05 WIB. Jadi, teramati pas akhir," ujarnya, Rabu (17/11/2021).
Suwarto menerangkan, di tahun 2021 tercatat ada empat kali gerhana. Dua kali Gerhana Matahari dan dua kali Gerhana Bulan. Fenomena Gerhana Bulan Total terjadi pada 26 Mei. Kemudian Gerhana Bulan sebagian nanti tanggal 19 November.
"Selanjutnya gerhana matahari terjadi pada 10 Juni dan nanti 4 desember. Gerhana Bulan ini untuk durasinya memang berbeda beda. Tergantung lokasi titik pengamat," terangnya.
Baca Juga:
Mulai Minggu Ini, Deretan Film Blockbuster Big Movies Platinum GTV Siap Temani Akhir Tahunmu!
"Jadi Gerhana Bulan terjadi karena terhalangnya cahaya matahari oleh bumi sehingga tidak sampai ke bulan seolah olah bulan kepotong. Untuk pengamatan bisa dengan mata telanjang. Jadi tidak masalah atau tidak ada resiko, tidak berefek pada mata manusia. Beda dengan gerhana matahari yang mempunyai radiasi cukup tinggi," sambungnya.
Gerhana Bulan, lanjut Suwarto, adalah fenomena benda benda angkasa yang biasa, dan wajar, serta sudah dihitung karena berjalan secara periodik. Sehingga, peristiwa itu kejadiannya bisa diprediksi
"Tidak perlu berlebihan, tidak perlu panik dinikmati saja keindahan ciptaan tuhan. Dinikmati dan dilihat karena tidak berpengaruh terhadap kesehatan. Jadi wajar saja jangan berlebihan menyikapinya," pungkasnya. [non]