"Relokasi harus dilakukan secara bijak dan seringkali menjadi tantangan di setiap lokasi bencana. Demikian pula dengan rehabilitasi rumah-rumah warga. Saya tahu proses relokasi tidak mudah dan semua menginginkan lokasi terbaik. Namun ini harus cepat terselesaikan karena ada kebutuhan masyarakat yang mendesak. Sebab, relokasi yang terlalu jauh, bisa menyulitkan warga mencari nafkah.
Siti Maimunah, salah satu korban erupsi Semeru mengatakan, semua pihak peduli dengan mereka. Ia bersyukur dan mengucapkan terima kasih atas semua bantuan yang diberikan.
Baca Juga:
Gelar Naker Expo, Kemnaker Sediakan Puluhan Ribu Lowongan Pekerjaan di Tiga Kota
"Terima kasih Bu Puan. Bantuan sembako dan peralatan sekolah sangat dibutuhkan bagi korban dan warga terdampak erupsi. Kami bangga dengan kekompakan semua pihak atas kepedulian terhadap korban bencana alam," ujar Siti.
Bupati Lumajang Thoriqul Haq mengatakan, pihaknya sudah memulai perbaikan. Namun pihaknya membutuhkan dukungan dari pusat untuk membangun kehidupan baru bagi warganya.
"Sekarang semua sudah on progress hanya perlu dipercepat dengan dorongan dari pusat," ucap Thoriqul.
Baca Juga:
Sudinkes Jakarta Barat Ingatkan Rumah Sakit Terus Terapkan Pelayanan Berbasis Hospitality
Bantuan yang dibawa Puan yakni tas sekolah dan alat tulis sebanyak 300 paket, sembako 1.000 paket, selimut 100 lembar, 100 mukena dan sarung 1.000 lembar.
Puan melihat langsung perkampungan yang disapu APG (awan panas guguran) Gunung Semeru dan memantau Jembatan Gladak Perak yang ambruk. Ia didampingi Bupati dan Wakil Bupati Lumajang, Bupati Malang, Ketua DPRD Malang dan Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah.[non]