WahanaNews-Jatim | Bupati Situbondo Karna Suswandi menyatakan tidak akan ragu memidanakan bagi siapa saja yang menyalahgunakan pendistribusian pupuk urea gratis untuk petani.
"Saya minta kepada seluruh petugas penyuluh lapangan (PPL) agar tidak main-main dalam pendistribusian pupuk urea gratis," kata Bung Karna, sapaan bupati, di hadapan puluha PPL di Aula Dinas Ketahanan Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Situbondo, Senin (22/11)
Baca Juga:
Netanyahu Resmi Jadi Buronan Setelah ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan
Bupati menegaskan akan menempuh jalur hukum bagi siapa saja yang menyalahgunakan pendistribusian pupuk urea gratis, dananya bersumber dari APBD 2021 itu.
"Hati-hati dengan pendistribusian pupuk bersubsidi. Jangan sampai diperjualbelikan, saya polisikan nanti kalau main-main," ucapnya.
Ia meminta penerima bantuan pupuk urea gratis harus sesuai dengan kriteria yang ditetapkan pemerintah daerah, yaitu petani yang punya lahan pertanian tak lebih dari 0,2 hektare.
Baca Juga:
Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan, Kasus Masih dalam Penyelidikan
"Semula rencana kami bagikan kepada petani yang punya lahan di bawah 0,4 hektare. Tapi dalam perjalanannya harga pupuk urea naik dua kali lipat, sehingga pemkab berinisiatif untuk memberikan kepada petani yang punya lahan di bawah 0,2 hektare," tuturnya.
Menurut Bupati Karna, Pemkab Situbondo akan menganggarkan kembali pengadaan pupuk urea gratis tahun depan, yang diprioritaskan kepada petani pada tahun belum mendapatkan distribusi pupuk gratis.
"Tahun depan petani yang punya lahan 0,4 hektare akan kami anggarkan juga," katanya.
Bung Karna juga mengapresiasi kinerja PPL yang senantiasa memberikan dedikasi kepada petani untuk terus berinovasi meningkatkan kesejahteraan petani.
"PPL ini sosok yang luar biasa, karena bertugas untuk memberikan dedikasi kepada petani. Mengubah petani menjadi lebih sejahtera," ujarnya.
Pada tahun ini, Pemkab Situbondo telah mengnggarkan lebih dari Rp13 miliar hibah pengadaan pupuk urea gratis bagi petani. Sedikitnya ada 1.228 ton yang akan dibagikan kepada ribuan petani yang punya lahan 0,2 hektare, pada awal Desember 2021.[non]