"Iya rutin jadi yang azan di musala samping sini. Kejadian tadi pagi aja, dia baru pulang salat. Anaknya ini masih usai 5 bulan," ujar sepupu korban, Maya saat ditemui TribunJatim.com di rumah duka.
Kesedihan mendalam terpancar kontras dari wajah istri korban Moch Faisal; Yunita. Kantung matanya tampak sembab, air matanya baru saja terkuras meratapi sekaligus mengiklaskan nasib nahas kepergian sang suami.
Baca Juga:
Oknum Polisi Polda Jateng Diduga Habisi Bayinya Sendiri, Kini Diperiksa Propam
Yunita mengaku tak terlalu mengingat detail peristiwa memilukan yang membuat suaminya tewas. Sebelum, terkapar, ia melihat sang suami terlibat keributan dengan kakak iparnya, hingga ke depan musala.
"Tahunya ribut lalu sampai di depan itu, iya pelakuya dia (kakak ipar berinisial SL). Langsung kabur," ujar Yunita seraya menyeka air matanya, yang masih tampak sesekali keluar menuruni pipinya.
Sekadar diketahui, insiden berdarah menodai hikmatnya perayaan hari raya kurban Iduladha warga yang bermukim di kawasan Jalan Kunti, Gang 2, Sidotopo, Semampir, Surabaya, Kamis (29/6/2023) dini hari.
Baca Juga:
Polisi Tangkap Pembunuh Ibu dan Anak di Toren Air Jakbar
Moch Faisal (25), yang dikenal sebagai marbut sekaligus muazin musala kecil di dalam gang tersebut, terkapar bermandikan darah di depan musala tempatnya mengabdi.
Bapak satu anak itu menderita dua luka tusuk, akibat terlibat percekcokan yang berhujung perkelahian menggunakan senjata tajam (sajam) pisau, dengan salah seorang kakaknya berinisial SL (35).
Tak hanya melukai Moch Faisal di depan masalah tersebut. SL juga sempat menusuk keponakannya, bernama Harianto (19) yang saat itu, hendak melerai percekcokan antara SL dengan Moch Faisal.