Jatim.WahanaNews.co, Surabaya - Politeknik Pertanian dan Peternakan (Poltana) Mapena Tuban menjajaki peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) sektor pertanian dan peternakan dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur di Surabaya, pada Selasa (5/3/2024).
"Poltana Mapena Tuban memang belum dikenal masyarakat luas meski merupakan satu-satunya politeknik khusus pangan di Jawa Timur dengan tiga program studi (prodi), yaitu agribisnis, budi daya tanaman pangan dan hortikultura dan prodi budi daya ternak," kata Direktur Poltana Mapena Tuban Teguh Dwi Putra.
Baca Juga:
Pria di Tuban Izin Menginap di Kantor Polisi, Ternyata Baru Membunuh Istrinya
Oleh karena itu, pihaknya gencar melakukan sosialisasi dan kerja sama dengan banyak pihak, termasuk dengan Kadin Jatim yang dikenal memiliki komitmen kuat melaksanakan revitalisasi pendidikan dan pelatihan vokasi sesuai dengan Perpres Nomor 68/2022.
"Tujuan kunjungan kami ke Kadin Jatim untuk mengenalkan keberadaan Poltana Mapena di Kabupaten Tuban betul-betul ada, sehingga dengan silaturahim ini berharap ada sinergi antara Kadin Jatim dan Poltana untuk pengembangan vokasi di wilayah Tuban, Lamongan dan Bojonegoro, khususnya di sektor pertanian dan peternakan," ujarnya.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan SDM pertanian dan peternakan di Tuban, Lamongan dan Bojonegoro cukup banyak, tetapi pendidikan mereka mayoritas lulusan SMP, sehingga Poltana Mapena memiliki keinginan untuk meningkatkan kualitas pendidikan mereka.
Baca Juga:
BMKG Laporkan193 Kali Gempa Susulan di Laut Tuban
"Kami berupaya bagaimana SDM yang ada ditingkatkan secara keilmuan. Dengan adanya Politeknik ini diharapkan bisa meningkat maka pendidikan mereka tidak hanya tujuh tahun, tetapi bisa mencapai hingga jenjang lebih tinggi," katanya.
Rendahnya tingkat pendidikan SDM pertanian dan peternakan di Tuban dan Bojonegoro, menurutnya, karena pola yang terbangun dan faktor ekonomi yang tidak menganggap penting jenjang pendidikan yang tinggi.
"Jadi, yang terbangun, kenapa harus melanjutkan kuliah kalau lulus SMP saja bisa mendapatkan rupiah," ucap Teguh Dwi Putra.