Pj Gubernur Adhy membandingkan pada 2023 kebutuhan hewan kurban di Jatim seluruhnya mencapai 349 ribu ekor.
Pad 2024 diprediksi kebutuhannya akan mengalami kenaikan 22 persen atau mencapai 426 ribu ekor.
Baca Juga:
Rumah Nenek Elina Dirobohkan Ormas, Ratusan Warga Surabaya Turun ke Jalan Tuntut Keadilan
Pj Gubernur Adhy juga memastikan hewan kurban di Jatim terbebas dari penyakit seperti Penyakit Mulut dan Kulit (PMK) dan Lumpy Skin Disease (LSD).
"Seluruh hewan ternak yang dikurbankan harus sehat dan bebas dari penyakit. Maka seluruh peternakan dan sentra dari masyarakat telah melakukan antisipasi pemeriksaan dan sebagainya," ucapnya.
Adhy juga memastikan tempat pemotongan dan petugas pemeriksa hewan kurban yang memadai.
Baca Juga:
Berdalih Punya Letter C, Samuel Nekat Gusur Rumah Nenek 80 Tahun di Surabaya
Tercatat oleh Dinas Peternakan Jatim ada sebanyak 30.229 lokasi pemotongan hewan yang tersebar di 38 kabupaten/kota.
Rinciannya sebanyak 131 Rumah Potong Hewan (RPH) dan 30.168 tempat di luar RPH seperti masjid dan pesantren yang telah mendapatkan izin dari pejabat berwenang di kabupaten/kota setempat untuk melakukan penyembelihan hewan.
Untuk menjamin keamanan dan kesehatan hewan kurban, dikerahkan sebanyak 153 petugas pemeriksa hewan kurban, terdiri dari pengawas bibit ternak dan pengawas mutu pakan untuk memeriksa kelayakan ternak kurban di tempat penjualan hewan kurban, serta 1.623 petugas pemeriksa kesehatan.