"Tidak disangka COVID-19 sepanjang ini, kenyataannya sampai bertahun-tahun. Kita sudah bertahan hampir 8 bulan sejak Covid-19 masuk, tidak kunjung reda dan meningkat, ada PSBB," kata Fransisca kepada wartawan, Rabu (26/1/2022).
Padahal, saat masih buka, kolam renang Plaza Marina bekerja sama dengan hampir semua sekolah negeri di Surabaya. Mulai dari pelajar playgroup, TK, SD, SMP hingga SMA dan SMK, pernah berenang di sini.
Baca Juga:
Eks Menlu RI Retno Marsudi Diangkat jadi Dewan Direksi Perusahaan Energi Singapura
Sisca, sapaan akrabnya menyebut kondisi sepi ini berasal dari buntut digelarnya sekolah daring. Apa lagi saat itu, orang tua siswa tak akan mengizinkan anaknya berenang di masa pandemi.
"Karena sebagai orang tua saya akan khawatir melihat anak saya berenang. Sementara saat itu kita tidak tahu pasti apakah chemical kolam renang ini akan membunuh virusnya 100%," ujarnya.
"Tapi apa pun itu, kita menjaga jangan sampai terjadi klaster, apa lagi berenang menjaga jarak itu sangat tdk mungkin dilakukan. Target market kita anak-anak remaja, sekolah, anak-anak di bawah 5 tahun," tambahnya.
Baca Juga:
Buka Kejuaraan Nasional Renang Antar Klub Se-Indonesia, Wamenpora Harap Dapat Lahirkan Atlet Berprestasi
Meski berat, Sisca mengaku keputusan menutup kolam renang ini akhirnya dipilih. Kolam renang dengan luas sekitar 2.500-3.000 m². Upaya ini untuk mengedepankan keselamatan dan kesehatan pengunjung.
"Akhirnya kita memutuskan dengan berat hati, sedih hati, akhirnya kolam renang ditputuskan tidak beroperasi lagi," tambahnya.
[kaf]