Pihaknya menduga api berasal dari lantai satu yang difungsikan sebagai tempat usaha, yakni toko kelontong, penjualan elpiji, air isi ulang, dan makanan beku.
Hal tersebut diperkuat karena area usaha penjualan elpiji dan air isi ulang menjadi titik terbakar paling parah.
Baca Juga:
DPKP Kabupaten Tangerang Laporkan 11 Sapi Terinfeksi Wabah Penyakit Mulut dan Kuku
Sementara, untuk lantai dua terdampak sekitar 50 persen, sedangkan lantai tiga tidak terkena kobaran api.
Rini menambahkan, selain menelan dua korban jiwa, kebakaran juga menghanguskan dua sepeda motor yang terparkir di dalam rumah dan ratusan dagangan dari keluarga tersebut.
“Penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan. Kami imbau masyarakat lebih berhati-hati, terutama dalam menyimpan bahan mudah terbakar di rumah,” tuturnya.
Baca Juga:
Dinas Pertanian Tangerang Cek Kualitas Beras Bantuan Cadangan Pangan Sebelum Penyaluran
[Redaktur: Amanda Zubehor]