"Ketika gelombang akan lebih 1,5 meter, kami meminta nelayan untuk tidak melaut karena gelombang lebih dari 1.5 meter itu potensi bahayanya tinggi," kata Ridwan.
Meski demikian, kata dia, upaya yang dilakukan BPBD Surabaya terkait kebencanaan tidak mungkin bisa sempurna tanpa keterlibatan semua elemen dan masyarakat. "Terkait bencana tidak bisa hanya BPBD karena bencana itu urusan bersama," ujar dia.
Baca Juga:
BMKG Perkirakan Sebagian Besar Wilayah Sulawesi Utara Akan Mengalami Cuaca Ekstrem
Oleh sebab itu, Ridwan mengajak masyarakat agar terlibat aktif dalam upaya pencegahan yang dapat ditimbulkan dari potensi datangnya cuaca ekstrem, seperti di antaranya melakukan kerja bakti membersihkan lingkungan sekitar serta pemotongan pohon yang sudah lebat. Sekaligus pula melakukan pembersihan saluran air yang berpotensi penyumbatan.
"Juga melakukan pengecekan kondisi atap genteng yang berpotensi roboh atau doyong. Silahkan hubungi Command Center 112 apabila melihat atau menemui kejadian darurat di sekitar anda," kata dia.
Memasuki musim penghujan ini, Kepala BPBD Surabaya juga kembali mengingatkan kepada masyarakat agar tidak berteduh di bawah pohon, tiang listrik dan baliho. Apabila terjadi hujan lebat, ia berpesan agar masyarakat dapat segera berteduh di tempat yang aman.
Baca Juga:
Siklon Tropis Yinxing Terpantau Dekati Indonesia, Ini Wilayah yang Terancam Cuaca Ekstrem
"Saat berada di jalan, kurangi kecepatan agar tidak berisiko tergelincir. Serta gunakan jas hujan model pakaian dan celana agar aman saat berkendara," ujar Ridwan. [afs]