Dokter obgyn telah mendapat pelatihan spesialisasi untuk merawat kesehatan reproduksi wanita secara menyeluruh.
“Kami harus berupaya menekan angka kematian ibu hamil dan kematian bayi, kami kuatkan mulai dari hulu sampai hilir. Semua yang terlibat nantinya berupaya menelusuri dan menelaah, apa sih penyebab kematiannya. Kemudian kami bisa menentukan langkah berikutnya sehingga tidak terjadi lagi,” pungkas Yoyok.
Baca Juga:
BRIN Lakukan Riset Konversi Pembangkit Listrik Batu Bara Menjadi Nuklir
Penekanan Yoyok dalam upaya mengurangi angka kematian ibu hamil dan kematian bayi di Kabupaten Bangkalan selaras dengan empat program strategis Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Strategi tersebut disinkronkan dengan strategi pusat, di antaranya adalah peningkatan akses layanan bagi ibu dan bayi, peningkatan kualitas pelayanan kesehatan, penguatan tata kelola, dan pemberdayaan masyarakat.
Terkait peningkatan akses layanan bagi ibu dan bayi, frekuensi kunjungan Antenatal Care (ANC) atau kunjungan kehamilan ke tenaga kesehatan ditingkatkan dari 4 kali menjadi 6 kali.
Baca Juga:
Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT: Polisi Ungkap 13 Momen Penting dalam Rekaman CCTV
Termasuk meningkatkan kunjungan Post Natal Care (PNC) atau pemeriksaan ibu dan bayi setelah persalinan dan selama masa nifas dari 3 kali menjadi 4 kali.
Bupati Bangkalan, R Abdul Latif Amin Imron (Ra Latif) mengungkapkan, kolaborasi lintas sektoral dalam upaya peningkatan kualitas kesehatan perempuan dan bayi sebagai generasi bangsa harus berjalan semaksimal mungkin.
“Saya ingin semua pihak menaruh perhatian besar terhadap persoalan ibu melahirkan yang beresiko tinggi. Dokter ataupun bidan harus meningkat kualitas layanan ANC ataupun ANP, itu adalah kunci penurunan resiko kasus kematian ibu hamil dan kematian bayi,” tegas Ra Latif.