Bisa dibilang, darah batik H Zaini sudah mendarah daging dalam pribadinya.
“Saya meneruskan dari orang tua tahun 1977. Untuk pastinya kapan usaha ini berdiri, saya kurang tahu,” ungkapnya mengawali cerita seperti dikutip mata sumenep, 2015 lalu.
Baca Juga:
Pemerintah Sumenep Bangun Puskesmas untuk Tingkatkan Pelayanan Kesehatan di Kepulauan
H Zaini mengaku keahlian membatik yang dimilikinya adalah hasil dari belajar langsung kepada sang bapak semenjak masih kecil.
Namun, pada tahun 1979-1980, ia juga mengikuti pelatihan membatik yang diselenggarakan Disperindag Sumenep, semakin memantapkan pengetahuannya dalam membatik.
Termasuk menjadi delegasi dalam Pelatihan Pewarnaan yang bertempat di Balai Besar Yogyakarta pada tahun 1986.
Baca Juga:
Bupati Sumenep Tolak Mobil Dinas Baru, Minta Anggaran Dialihkan untuk Rakyat
Sejak saat itu, keahlian membatik H Zaini semakin ter-asah dan produk batik yang dihasilkannya pun mulai mendapat tempat di hati masyarakat.
Tak heran jika pada tahun 1991. Batik Tulis Melatik pernah mendapat orderan dari PT Garam sebanyak 1.300 potong batik.
“Waktu itu, saya senang karena mendapat orderan besar. Cuma saya juga minta sedikit bayaran di muka untuk pengadaan bahan. Maklum kurang modal,” kenangnya saat ditemui wartawan.