Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Bangkalan, Ahmat Hafid mengungkapkan, sejauh ini dari total 54 ribu hektare lahan yang tersedia baru sekitar 94 hektare atau belum 1 persen yang diberdayakan masyarakat untuk sektor peternakan.
“Kami sudah punya sentra pengolahan pakan. Itu bisa menjadi role model budidaya rumput bagi para peternak. Apalagi peternak yang punya lahan, kan bagus untuk dikembangkan. Kebutuhan rumput memang menjadi permasalahan klasik saat musim kemarau.,” ungkap Hafid.
Baca Juga:
PLN Icon Plus Hadirkan ICONNEXT, Pameran Futuristik Terbesar di Indonesia
Sentra pengolahan pakan ternak tersebut berlokasi di Kantor Pusat Kesehatan Hewan, Jalan Raya Keleyan, Kecamatan Socah. Di lahan seluas 4.200 hektare itu, tumbuh subur beragam jenis rumput. Mulai Rumput Gajah, Rumput Lampung, hingga jenis Rumput Indigofera.
Hafid menjelaskan, langkah awal dinas peternakan untuk mewujudkan Bangkalan sebagai buffer stock daging sapi nasional hingga sentra penggemukan sapi yakni dengan memperhatikan dan menjaga keberlangsungan budidaya populasi sapi.
Karena itu, lanjutnya, perlu digencarkan program edukasi masyarakat tentang bagaimana cara mengolah pakan ternak berkualitas hingga bagaimana beternak secara baik, efektif, mandiri, berkualitas, maju, dan modern.
Baca Juga:
PLN Icon Plus Hadirkan ICONNEXT, Pameran Futuristik Terbesar di Indonesia
“Itu semua sudah kami lakukan meski terbentur di penyediaan anggaran, akhirnya menjadi terbatas. Kita tahu populasi sapi Bangkalan urutan keempat di Jatim, tetapi kalau pembudidayaan tidak siap, kan bisa habis,” tegas Hafid.(jef)