“Ini salah satu upaya Pemkab Bangkalan dalam memberdayakan potensi lokal. Pengembangan buffer stock hingga penggemukan sapi di Bangkalan tetap berpijak pada konsep pembinaan potensi dan produk lokal. Karena populasi sapi kami melimpah dan kualitas daging sapi adalah terbaik di Jatim,” tegas Mohni.
Populasi sapi Bangkalan dalam setiap tahunnya terus meningkat. Data yang dihimpun Surya dari Dinas Peternakan Kabupaten Bangkalan menyebutkan, populasi sapi jantan, betina, usia dewasa, dan usia anak di tahun 2018 terdata sejumlah 206.000.
Baca Juga:
PLN Icon Plus Hadirkan ICONNEXT, Pameran Futuristik Terbesar di Indonesia
Jumlah tersebut terus meningkat di tahun 2019 dengan jumlah 247.437 ekor, di tahun 2020 sebanyak 259.923 ekor, dan di tahun 2021 mencapai sejumlah 276.476 ekor. Kontribusi populasi sapi Bangkalan di Jatim menyentuh angka 4,89 persen dari total 4.637.905 populasi sapi di Jatim pada tahun di tahun 2019.
Sedangkan kualitas daging sapi Madura, termasuk Bangkalan secara nasional hanya kalah dari daging sapi Bali. Karakter daging sapi Madura berwarna merah cerah, empuk, berserat halus, dan rendah kandungan lemak.
Keunggulan lainnya, karkas yang meliputi berat daging; tanpa kepala, kaki, jeroan, dan kulit, mencapai 48 persen dari berat tubuhnya. Sementara karkas sapi Bali mencapai 51 persen dan karkas sapi lain di Pulau Jawa hanya mencapai 45 persen.
Baca Juga:
PLN Icon Plus Hadirkan ICONNEXT, Pameran Futuristik Terbesar di Indonesia
Karena itu, Mohni menuturkan, Pemkab Bangkalan akan segera menerbitkan regulasi sebagai pijakan agar pihak perusahaan penggemukan sapi tidak abai terhadap para peternak lokal. Sehingga terjalin kemitraan dengan konsep peternak berperan sebagai penyedia lahan dan kandang. Sedangkan pihak perusahaan menyediakan sapi.
“Selain berkomitmen penuh untuk mendorong tumbuhnya iklim investasi, kami juga tetap memberikan ruang seluas-luasnya untuk pemberdayaan masyarakat lokal sebagai upaya terwujudnya peningkatan derajat ekonomi masyarakat,” pungkasnya.
Dengan dukungan lahan penggembalaan umum seluas 19.025 hektare dan potensi luas lahan tanam pakan ternak seluas 54.550 hektare menjadikan Bangkalan sebagai kabupaten potensial untuk investasi di bidang buffer stock daging sapi, penggemukan sapi, hingga pengembangan di sektor pakan ternak berkualitas.