WahanaNews-Madura | Kapolres Sumenep, AKBP Rahman Wijaya menemui sejumlah pemuda yang tergabung dalam GMNI Sumenep dan keluarga Herman (alm) gelar unjuk rasa di depan Mapolres Sumenep pada Rabu (6/4/2022).
Kapolres Sumenep, AKBP Rahman Wijaya menemui pengunjuk rasa pada pukul 18.20 WIB malam hari dari siang hari pukul 15.00 WIB.
Baca Juga:
Lahannya Dieksekusi Pengadilan Negeri Cikarang, Wanita Paruh Baya Ini Menangis Histeris
Massa aksi terus bertahan karena ingin ada pernyataan langsung dari AKBP Rahman Wijaya soal proses hukum terhadap 5 oknum Polres Sumenep yang jadi sebab tewasnya Herman pada 13 Maret 2022 pukul 16.30 WIB di JL. Raya Adirasa Kolor Sumenep.
Kedatangan massa ini untuk menuntut Kapolres Sumenep pastikan 5 oknum pelaku pembunuh Herman dipecat dan dipidana.
Kedua, Kapolres Sumenep diminta memperjelas hasil perkembangan 6 tuntutan demo sebelumnya pada 17 Maret 2022.
Baca Juga:
Sejumlah Proyek Dana Desa TA 2024 Diduga SPJ Direkayasa
Ketiga, jika Kapolda dan Kapolres Sumenep tidak mampu memberikan kepastian hukum sebaiknya mundur sebelum diminta mundur dari jabatannya.
Akhirnya, sebelum salat jamaah tarawih dimulai, sekira pukul 18.00 WIB AKBP Rahman Wijaya temui massa aksi di depan pintu masuk Mapolres Sumenep.
"Berkaitan dengan peristiwa 13 Maret 2022, perkara tersebut sampai saat ini ditangani oleh pihak terkait," kata Kapolres Sumenep AKBP Rahman Wijaya di depan massa aksi peduli kemanusiaan korban penembakan Herman (24).