Ketika hujan air mengalir, bayi itu hanyut namun, tersangkut di pohon dasar sungai di sana.
AKP Muhlis menjelaskan, dilihat dari kondisi bayi yang tidak utuh dan tubuhnya mengembang, dari hasil otopsi di RSUD Smart Pamekasan, jenazah bayi berada di air lamanya diperkirakan minimal 3 hari.
Baca Juga:
Eks Menlu RI Retno Marsudi Diangkat jadi Dewan Direksi Perusahaan Energi Singapura
Dan pihaknya juga menduga, bayi itu hasil hubungan gelap yang tidak diinginkan kelahirannya, sehingga ibu dari si bayi, nekat membuang bayinya ke sungai.
Ditambahkan, pihaknya koordinasi dengan sejumlah lurah dan kades, untuk mengetahui, apakah di antara warganya hamil tanpa diketahui suaminya.
“Kami optimisi, suatu saat bisa mendapatkan gambaran mengenai bayi yang ditemukan warga dalam kondisi meninggal di sana. Hilangnya kepala dan lengan bayi itu, bisa jadi karena dimakan binatang atau ketika jenazah bayi itu hanyut, beberapa kali terbentur sehingga kepala rusak dan kemudian hilang,” papar Muhlis Sukardi.
Baca Juga:
Buka Kejuaraan Nasional Renang Antar Klub Se-Indonesia, Wamenpora Harap Dapat Lahirkan Atlet Berprestasi
Sementara dari TKP, diperoleh informasi, kali pertama yang menemukan jenazah bayi itu, Hairul Rasyid (30), warga Jl Jembatan Baru, Kelurahan Gladak Anyar, pemilik servis HP Kingdom, yang terledak di samping kiri jembatan, lokasi jenazah bayi itu ditemukan.
Saat itu, Hairul membuang sampah dari atas jembatan ia curiga melihat sesosok bayi seperti boneka dalam kondisi tengkurap di bawah jembatan.
Separuh badan, dari dada dan kepala sudah membusuk.