WahanaNews-Madura | Bayi perempuan tanpa kepala dan tanpa lengan ditemukan di dasar sungai kecil, di kampung Parteker Selatan, Kelurahan Parteker, Kecamatan Kota Pamekasan, Madura, Kamis (10/2/2022), sekitar pukul 10.00 WIB.
Kasus ini kini masih dalam penyelidikan.
Baca Juga:
Eks Menlu RI Retno Marsudi Diangkat jadi Dewan Direksi Perusahaan Energi Singapura
Penyelidikan yang dilakukan polisi ini, dengan meminta keterangan warga yang kali pertama menemukan, bayi panjang 47 cm dan berat 3 kg, berikut menggali informasi lainnya, seperti akan mendatangi beberapa bidan di wilayah kota dan sekitarnya, untuk mendapatkan keterangan, serta koordinasi dengan sejumlah lurah dan kepala desa (kades).
Kapolsek Kota Pamekasan, Iptu Muhlis Sukardi, kepada wartawan, mengatakan, sampai sekarang pihaknya sudah mengumpulkan informasi untuk mengetahui asal-usul bayi yang ditemukan warga dalam kondisi meninggal.
Selain tanpa kepala, juga tubuhnya mengembang, lantaran terlalu lama berada di dalam air.
Baca Juga:
Buka Kejuaraan Nasional Renang Antar Klub Se-Indonesia, Wamenpora Harap Dapat Lahirkan Atlet Berprestasi
Menurut Muhlis Sukardi, walau bayi itu ditemukan tersangkut di pohon, di dasar sungai di sana.
Namun tidak berarti keluarga atau ibu dari bayi itu merupakan warga sekitar yang tega menghanyutkan bayinya di aliran sungai itu.
Bisa jadi, orang tua bayi warga luar Kelurahan Parteker dan dibuang agak jauh dari lokasi itu.
Ketika hujan air mengalir, bayi itu hanyut namun, tersangkut di pohon dasar sungai di sana.
AKP Muhlis menjelaskan, dilihat dari kondisi bayi yang tidak utuh dan tubuhnya mengembang, dari hasil otopsi di RSUD Smart Pamekasan, jenazah bayi berada di air lamanya diperkirakan minimal 3 hari.
Dan pihaknya juga menduga, bayi itu hasil hubungan gelap yang tidak diinginkan kelahirannya, sehingga ibu dari si bayi, nekat membuang bayinya ke sungai.
Ditambahkan, pihaknya koordinasi dengan sejumlah lurah dan kades, untuk mengetahui, apakah di antara warganya hamil tanpa diketahui suaminya.
“Kami optimisi, suatu saat bisa mendapatkan gambaran mengenai bayi yang ditemukan warga dalam kondisi meninggal di sana. Hilangnya kepala dan lengan bayi itu, bisa jadi karena dimakan binatang atau ketika jenazah bayi itu hanyut, beberapa kali terbentur sehingga kepala rusak dan kemudian hilang,” papar Muhlis Sukardi.
Sementara dari TKP, diperoleh informasi, kali pertama yang menemukan jenazah bayi itu, Hairul Rasyid (30), warga Jl Jembatan Baru, Kelurahan Gladak Anyar, pemilik servis HP Kingdom, yang terledak di samping kiri jembatan, lokasi jenazah bayi itu ditemukan.
Saat itu, Hairul membuang sampah dari atas jembatan ia curiga melihat sesosok bayi seperti boneka dalam kondisi tengkurap di bawah jembatan.
Separuh badan, dari dada dan kepala sudah membusuk.
Selang tidak berapa lama, beberapa anggota Polres dan Polsek Kota, tim Inavis mendatangi lokasi untuk mengevakuasi jenazah bayi, berikut tas kresek hitam, berisi ari-ari bayi. [rda]