Menjelang pemeriksaan ke 5 kali, Nur justru diminta ke RSU Dr Soetomo, Surabaya dengan alasan medis tertentu yang tak bisa ia jelaskan secara detail. Namun, ia mengaku tak bisa berbuat banyak lantaran terkendala biaya pengobatan.
"Pertama, harus biaya sendiri, sebelumnya habis sekitar Rp 6 juta. Setelah itu kami pasrah karena tidak ada biaya," katanya.
Baca Juga:
Kejiwaan Ibu di Jaksel yang Banting Bayi hingga Tewas Diperiksa Polisi
Kisah Nur dan Siti lantas diunggah dalam salah satu aplikasi penggalangan dana di Indonesia hingga akhirnya didengar Mensos RI Tri Rismaharini.
"Alhamdulillah, kabar sakit anak saya didengar banyak orang, lalu banyak yang kasih donasi, termasuk dari Kemensos. Pokoknya, banyak bantuan yang datang," ujar dia.
Siti merasa, perjuangan dan semangatnya untuk memperjuangkan kehidupan buah hatinya kembali terdongkrak, meski tumor mata yang dialami putrinya sudah masuk stadium 4.
Baca Juga:
Pemkab Lebak Intervensi Pencegahan Stunting pada Balita
"Mata yang kanan juga sudah tidak bisa melihat. Tapi, kami masih fokus di mata kirinya yang bengkak," ujarnya setelah menerima kunjungan Risma. "Kami tidak bisa mengucapkan apa2 selain alhamdulillah dan terima kasih."
Sementara itu, Mensos RI Tri Rismaharini menjelaskan bahwa Kemensos saat ini telah menganalisis kasus-kasus serupa. Menurutnya, bantuan pengobatan bagi Nur memang sangat dibutuhkan.
"Saya minta bantuan temen-teman (aplikasi penggalangan dana) semua karena mereka yang bisa maintenence untuk pengobatan dalam waktu yang lama. Jadi, kami sudah kolaborasi, ada 80 pasien dan sudah terkumpul (donasi) Rp 5 miliar dan ada di seluruh Indonesia," katanya.