"Sertifikasi, itu penambah dan menjadi utama untuk kompetensi tenaga kerja kita. Itu tantangan luar biasa agar relevansi pendidikan kita tetap terjaga," katanya.
Dalam upaya untuk menjawab tantangan ke depan, lanjutnya, memang harus ada perubahan kurikulum untuk menyiapkan dan meningkatkan kompetensi dari lulusan-lulusan perguruan tinggi yang ada. Hal itu, menjadi tantangan utama saat ini.
Baca Juga:
Universitas Bengkulu Jadi Rujukan Utama Universitas Indonesia untuk Akreditasi Internasional
"Kita memang mau tidak mau harus meredefinisi kurikulum kita, kompetensi yang akan kita berikan kepada mahasiswa. Otomatis kurikulum akan berubah, ini tantangan utama kita saat ini," katanya.
Sementara itu, Ketua Umum Dewan Pengurus Nasional (DPN) AFEBI, Abd Rahman Kadir menambahkan persaingan untuk memasuki perguruan tinggi negeri memang cukup ketat, namun sesungguhnya menjadi modal awal untuk mencetak lulusan terbaik.
Menurutnya, dengan mahasiswa yang merupakan orang-orang terpilih tersebut, perlu ada perbaikan proses agar pada saat mereka lulus bisa menjawab tantangan ke depan dan memberikan manfaat besar bagi bangsa dan negara.
Baca Juga:
6 Universitas dengan Jurusan Hukum Terbaik di RI Menurut QS WUR by Subject 2024
Fakultas ekonomi dan bisnis pada berbagai universitas di Indonesia, lanjutnya, berkomitmen untuk melakukan perbaikan secara terus menerus dari proses kegiatan belajar mengajar saat ini, yang pada akhirnya bermuara dalam menghasilkan lulusan-lulusan terbaik di Indonesia.
"Persaingan masuk perguruan tinggi negeri itu ketat. Jadi input kami, orang-orang terpilih. Sehingga kita harus memperbaiki proses, agar, "output" menjadi baik dan "outcome" punya manfaat untuk bangsa dan negara," katanya.[ss]