Jatim.WahanaNews.co, Jember - PT Kereta Api Indonesia bersama pemangku kepentingan perkeretaapian melakukan inspeksi menggunakan Kereta Api Inspeksi (KAIS) untuk mengecek kesiapan KAI dari berbagai aspek menjelang Angkutan Lebaran 2024 di wilayah Daop 9 Jember, pada Kamis (7/3/2024).
"Guna memenuhi harapan dari masyarakat yang membutuhkan jasa angkutan kereta api yang aman dan nyaman untuk mudik, KAI melakukan inspeksi menyeluruh di Pulau Jawa," kata Vice President PT KAI Daop 9 Buntar Ris Wirawan di Stasiun Jember.
Baca Juga:
Enam Orang Tewas dalam Kecelakaan Mobil dengan Kereta Api di Deli Serdang
Menurutnya inspeksi yang dilakukan mencakup aspek keselamatan dan pelayanan, sehingga dalam dicek kesiapan sarana dan prasarana, fasilitas stasiun, kesiapan sumber daya manusia, serta aspek penunjang lainnya dipastikan dalam kondisi prima.
"Jajaran direksi KAI dan pemangku kepentingan juga melakukan pembinaan kepada seluruh petugas KAI di lintas agar memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat jelang Angkutan Lebaran 2024," tuturnya.
Ia menjelaskan bahwa perjalanan inspeksi tersebut dibagi menjadi dua perjalanan yakni lintas utara dan selatan Pulau Jawa. Inspeksi lintas utara Jawa dimulai dari Stasiun Gambir menuju Cirebon, Semarang Tawang Bank Jateng, Surabaya Pasar Turi, Ketapang, hingga berakhir di Surabaya Gubeng.
Baca Juga:
KAI Luncurkan Film Pendek Ruang Tunggu, Berceritera Ketertarikan Masyarakat Terhadap Transportasi Kereta Api
Sedangkan untuk jalur selatan, perjalanan dimulai dari Stasiun Gambir, Bandung, Purwokerto, Yogyakarta, Madiun, Malang, dan juga berakhir di Surabaya Gubeng.
Dalam perjalanan tersebut juga dilakukan identifikasi titik-titik rawan yang harus dijaga ekstra, sehingga pihak KAI konsisten mengantisipasi adanya titik rawan banjir dan longsor.
"Kami menyiagakan 842 petugas pemeriksa jalur ekstra, petugas penjaga pintu perlintasan ekstra, serta petugas posko daerah pemantauan khusus ekstra," katanya.
Sedangkan petugas daerah rawan di Daop 9 Jember sendiri, pihaknya menyiagakan 74 petugas ekstra, 64 untuk penjaga pintu perlintasan dan 10 pemeriksa jalur.
Ia menjelaskan bahwa KAI menyiapkan strategi manajemen krisis bernama AMUS (Alat, Material, Untuk Siaga). Strategi tersebut selain menyiagakan tim personel lapangan khusus, juga menyediakan alat dan material yang ditempatkan tersebar di sepanjang jalur kereta api.
"Periode Angkutan Lebaran merupakan momentum di mana seluruh insan KAI akan memberikan kinerja terbaik. Hal tersebut kami upayakan agar kereta api tetap menjadi pilihan favorit masyarakat untuk moda transportasi saat mudik," ujarnya.
[Redaktur: Amanda Zubehor]