WahanaNews-Jatim | PT PLN Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Timur dan Bali (UIT JBM) menghemat anggaran sebesar Rp554 miliar melalui pembangunan Interbus Trafo (IBT) 5 yang berlokasi di Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET) Krian, Sidoarjo, Jawa Timur.
General Manager PLN UIT JBM Didik F. Dakhlan di Surabaya, Selasa, mengatakan, pembangunan IBT 5 sebelumnya dilakukan melalui kajian dan perhitungan sistematis sebagai sebuah solusi yang efektif selama masa peremajaan IBT 1 dan IBT 2 secara bergantian.
Baca Juga:
Sekjen PBB: Pentingnya Kepemimpinan Afrika dalam Arsitektur Perdamaian dan Keamanan Global
Selanjutnya, kata dia, memerlukan pengoperasian pembangkit di Gresik untuk kebutuhan daya sebesar 300 MW atau setara Rp666 miliar untuk memastikan agar pasokan listrik tetap aman.
"Dari hasil perhitungan, PLN telah melakukan penghematan kurang lebih Rp554 miliar dengan pembangunan IBT 5 ini, dengan nilai investasi sebesar Rp112,6 miliar dibandingkan mengoperasikan pembangkit diesel," katanya.
Didik menjelaskan saat ini IBT 5 telah sukses memberikan tegangan (energize) sejak Senin (13/6) pukul 00.55 WIB dan telah memperkuat sistem kelistrikan Jatim, yang berfungsi mengevakuasi daya dari IBT 1 dan IBT 2.
Baca Juga:
Apel Gelar, TNI Cek Kesiapan Pengamanan KTT World Water Forum Ke-10
IBT 5 berkapasitas 500/150 kV dan proses pembangunannya membutuhkan waktu selama 18 bulan.
Rencananya setelah melakukan pemberian tegangan atau energize, PLN UIT JBM akan melakukan peremajaan pada IBT 1 dan IBT 2 secara bergantian, yang bebannya ditopang ke IBT 5.
"Peremajaan pada IBT 1 dan IBT 2 akan segera dilakukan, agar terhindar dari gangguan yang disebabkan oleh IBT yang kurang optimal. Terlebih, beban di Jawa Timur saat ini terus meningkat dan pelanggan KTT kini sudah mulai beroperasi normal kembali," katanya.