Musyafak mengatakan, dipilihnya Tugu Pahlawan sebagai tempat deklarasi juga bukan tanpa alasan. Sebab, dulu arek-arek Surabaya memperjuangkan kemerdekaannya hingga Surabaya dikenal dengan sebutan Kota Pahlawan.
"Dari Surabaya dulu ada pahlawan yang berjuang untuk kemerdekaan RI. Dari Surabaya pula NU dilahirkan, dan sekarang di Surabaya pula Gus Muhaimin kita deklarasikan sebagai calon presiden 2024," katanya.
Baca Juga:
Netanyahu Resmi Jadi Buronan Setelah ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan
Sementara itu, Sekretaris DPW PKB Jawa Timur Anik Maslahah mengatakan bahwa PKB dilahirkan dari NU sebagai wadah aspirasi nahdliyin. Anik mengatakan, di era Orde Baru ketika hanya ada tiga parpol, yakni Golkar, PDI, dan PPP, NU hanya dijadikan pendorong saja, namun aspirasi warga NU kurang bisa tersalurkan.
Hingga akhirnya para ulama NU mendirikan PKB sebagai satu-satunya saluran politik warga NU. "Maka sekarang kami generasi muda NU yang ada di Forum Legislatif Jatim, alhamdulillah dalam setahun ke depan ini ada sekitar Rp300 miliar aspirasi yang dibawa Fraksi PKB DPRD Jawa Timur untuk NU di Jatim," katanya.
Wakil Ketua Umum Bidang Pemenangan Pemilu DPP PKB Jazilul Fawaid mengatakan, PKB berniat untuk membuat sejarah baru dengan menjadikan kader tulen NU, Gus Muhaimin yang juga Panglima Santri sebagai Presiden 2024.
Baca Juga:
Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan, Kasus Masih dalam Penyelidikan
"Surabaya ini kota bersejarah. NU berkiprah dalam menjadikan Surabaya sebagai Kota Pahlawan melalui peristiwa bersejarah perjuangan para santri dalam mengusir penjajah yang sekrang dikenal dengan Hari Santri 22 Oktober," kata Gus Jazil mengutip semboyan Arek Surabaya dalam perjuangan kemerdekaan. [non]