Data yang dicatat Pemprov Jatim menunjukkan bahwa penyakit Hepatitis akut tidak menyerang kelompok umur spesifik.
"Semua orang, baik anak kecil maupun dewasa, harus punya kewaspadaan terhadap bahaya penyakit ini. Kita wajib gerak cepat melihat gejalanya. Semakin cepat ditangani, peluang untuk menghindari hal yang tidak diinginkan semakin besar," tegas gubernur perempuan pertama di Jatim itu.
Baca Juga:
Gelar Naker Expo, Kemnaker Sediakan Puluhan Ribu Lowongan Pekerjaan di Tiga Kota
Mantan Menteri Sosial itu menjelaskan sejumlah gejala klinis dari hepatitis akut.
Antara lain nyeri perut bagian bawah, diare, muntah-muntah, dan peningkatan enzim hati.
Meskipun hingga kini tidak ditemukan gejala demam pada sebagian besar kasus hepatitis akut, namun ia meminta masyarakat tidak lengah jika ada warga yang demam.
Baca Juga:
Sudinkes Jakarta Barat Ingatkan Rumah Sakit Terus Terapkan Pelayanan Berbasis Hospitality
“Jangan anggap sepele gejala yang ada. Walaupun jarang ada pasien hepatitis akut yang menderita demam, alangkah baiknya masyarakat langsung memeriksakan diri ke faskes terdekat kalau merasa tidak enak badan," pintanya, dikutip dari Antara.
Gubernur Khofifah juga menekankan pentingnya tindakan preventif dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) serta mematuhi protokol kesehatan.
"Tetap cuci tangan dengan sabun, memakan makanan bersih dan sehat, menjaga jarak, serta hindari menggunakan fasilitas atau barang yang sudah digunakan orang lain,” ujarnya.