WahanaNews-Jatim | PT PLN (Persero) menjalin kolaborasi dengan ACWA Power dan PT Pupuk Indonesia (Persero) untuk pengembangan bisnis hidrogen.
Dalam hal ini, ketiga perusahaan menyusun Joint Development Study Agreement (JDSA) untuk pengembangan green hydrogen sebagai bahan baku amonia di Gresik, Jawa Timur.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) I Pahala N Mansury mengungkapkan, pemerintah sangat serius dalam pengembangan klaster industri hijau.
Sehingga, pemerintah berharap kesepakatan PLN, ACWA Power dan Pupuk Indonesia untuk melakukan studi pengembangan green hydrogen bersama menjadi langkah konkret dalam pembangunan energi baru terbarukan (EBT) di tanah air.
“Kerjasama ini dilakukan dalam rangka mengembangkan energi bersih di Indonesia melalui pengembangan green ammonia menggunakan existing facility Petrokimia Gresik," ujarnya.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
"Kami berharap joint study ini akan mendorong Indonesia menjadi pelopor pengembangan solusi energi hijau dan mencapai target net zero emission di tahun 2060 serta dapat menjadi inspirasi kemitraan antara Indonesia dengan lembaga internasional ke depannya,” ujar Pahala dalam Courtesy Meeting antara PLN, ACWA Power dan Pupuk Indonesia di Jakarta (11/7/2023).
“Saya kira Indonesia punya banyak potensi menjadi pemain penting bisnis hidrogen di pasar Asia Tenggara. Sebagaimana disampaikan Presiden Joko Widodo, hasil studi bersama ini harapannya bisa segera direalisasikan,” tambahnya.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo turut mengamini hal tersebut. Dalam dua minggu terakhir, kata Darmawan, PLN telah menjalin diskusi intensif dengan ACWA Power terkait tantangan teknikal dan investasi dalam kerja sama ini. Ia optimistis kolaborasi tiga perusahaan ini akan memperkuat ekosistem bisnis energi hijau di tanah air.