WahanaNews-Jatim | Menjelang akhir tahun 2022, PT Hutama Karya (Persero) segera menuntaskan pembangunan dua megaproyek pembangkit listrik di Jawa Tengah. Sebanyak dua proyek tersebut yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) Lambur berkapasitas 2 x 4 MW di Pekalongan dan Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Tambak Lorok Blok 3 yang berlokasi di Kota Semarang.
Direktur Operasi II Hutama Karya Ferry Febrianto mengungkapkan progres PLTM Lambur saat ini telah mencapai 100%, dan masuk fase pemeliharaan. Dalam penyelesaian pembangunannya, PLTM ini menerapkan beberapa inovasi dalam sistem pembangkitan listrik.
Baca Juga:
DPRD Provinsi Jambi Sahkan APBD Perubahan TA 2024
"Kita terapkan Automatic Operation Sistem, di mana seluruh proses unit beroperasi secara otomatis dengan menggunakan water level management, juga menggunakan capacitor bank yang berfungsi untuk menstabilkan dan memperbaiki tegangan yang diperlukan untuk auxiliary peralatan yang dapat memperpanjang umur dari peralatan-peralatan yang digunakan," kata Ferry dalam keterangan tertulis, Sabtu (10/9/2022).
Diketahui, proyek dengan nilai kontrak total Rp 197,2 miliar ini menggunakan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebesar 85,3%, yang telah melewati seluruh tahap uji coba dan segera masuk ke tahap Commercial Operation Date (COD) untuk menyuplai listrik ke sistem Jawa-Bali menggunakan jaringan 20 kV.
Sementara itu, Ferry menjelaskan pembangunan PLTGU Tambak Lorok saat ini telah mencapai 96%. Adapun lingkup kerja Hutama Karya meliputi pekerjaan sipil, seperti soil improvement, struktur dan bangunan, serta instalasi peralatan.
Baca Juga:
PLN Gelar Apel Siaga Jamin Listrik Andal untuk Kunjungan Paus dan ISF 2024
Diketahui, proyek pembangkit listrik dengan nilai investasi Rp 4,8 triliun ini nantinya akan menjadi pembangkit listrik pertama di wilayah Asia Pasifik yang menggunakan teknologi turbin gas HA (High-efficiency Air-cooled) dan menghasilkan listrik berkapasitas 600-850 MW.
Menurut Ferry, penggunaan teknologi terkini dengan kombinasi pembangkit tenaga gas dan uap paling efisien ini telah memenuhi standar manajemen kualitas lingkungan internasional.
"Terlebih lagi penggunaan turbin gas ini dikombinasikan dengan sistem Carbon Capture & Storage (CCS) yang dapat mengurangi emisi gas karbondioksida (CO2) sebanyak 95%, dengan menginjeksikan gas ke bawah permukaan bumi dan di lautan dalam," terang Ferry.
Dia berharap dengan adanya PLTGU ini, kebutuhan listrik bagi masyarakat bisa terpenuhi. Sehingga berbagai aktivitas dan kegiatan masyarakat dapat berjalan dengan baik.
"Dengan dibangunnya PLTM Lambur 2x4 MW dan PLTGU Tambak Lorok Blok 3 ini, diharapkan mampu memenuhi kebutuhan listrik dan juga mendukung komitmen Pemerintah dalam pemerataan listrik demi terwujudnya energi berkeadilan," tuturnya.
Sementara itu, Direktur Utama Indonesia Power M. Ahsin Siqdi mengapresiasi Hutama Karya yang menyelesaikan konstruksi proyek PLTM Lambur. Ahsin mengatakan PLTM Lambur berprogres cukup signifikan dan ditargetkan rampung pada November 2022. Adapun saat ini hanya tinggal menyisakan pekerjaan minor dan finishing saja.
"Rampungnya PLTM Lambur merupakan kado dari Indonesia untuk G20, yang akan diumumkan sebagai bagian dari proyek EBT di PLN (Perusahaan Listrik Negara) Group. Nantinya PLTM ini akan diresmikan bersamaan dengan pembangkit EBT lainnya di seluruh Indonesia," ujar Ahsin.
Sebagai informasi, di samping PLTM Lambur dan PLTGU Tambak Lorok Blok 3, Hutama Karya telah merampungkan sejumlah proyek pembangkit listrik sejak tahun 2010. Di antaranya PLTM Parmonangan 1 berkapasitas 2 x 4,5 MW dan PLTM Parmonangan 2 berkapasitas 2 x 5 MW di Desa Manalu Dolok, Kecamatan Parmonangan, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara. Lalu ada PLTM Gunung Wugul berkapasitas 2 x 1,5 MW di Desa Sijeruk, Kecamatan Banjarmangu, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Barat dan PLTM Harjosari berkapasitas 3 x 3,3 MW di Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah.
Selain itu, Hutama Karya juga mengerjakan beberapa mega proyek pembangkit listrik lain, seperti Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Suralaya berkapasitas 2 x 1000 MW di Cilegon, Banten, PLTGU Muara Tawar berkapasitas 2500 MW di Bekasi, Jawa Barat, dan PLTU Grati di Pasuruan, Jawa Timur. [afs]