Jatim.WahanaNews.co, Surabaya - Gubernur Jawa Timur terpilih, Khofifah Indar Parawansa, telah menyiapkan strategi besar untuk menjadikan durian sebagai komoditas unggulan ekspor sekaligus meningkatkan kesejahteraan para petaninya.
"Durian bukan hanya kebanggaan Jawa Timur, tetapi juga potensi ekonomi yang luar biasa. Permintaan dunia terhadap durian, terutama varietas premium seperti Musang King dan Black Thorn, terus meningkat, khususnya dari Tiongkok hingga Timur Tengah. Kami ingin memastikan bahwa durian Jawa Timur siap menjadi pemain utama dalam ekspor dan membawa manfaat ekonomi bagi para petani,” ujar Khofifah di Surabaya, Rabu (22/1/2025).
Baca Juga:
BPN Jawa Timur Luncurkan Layanan Peralihan Elektronik di Kantor Pertanahan Gresik
Jawa Timur kembali mengukuhkan diri sebagai provinsi penghasil durian terbesar di Indonesia, dengan total produksi mencapai 488.356 ton per tahun.
Sentra utama produksi durian di provinsi ini mencakup daerah Malang, Pasuruan, dan Probolinggo, yang dikenal sebagai penghasil durian berkualitas tinggi dan memiliki potensi besar untuk ekspor.
Khofifah mengatakan fokus utama yang akan dijalankan setelah pelantikannya mencakup peningkatan produksi, penguatan ekosistem agribisnis, serta ekspansi pasar ekspor.
Baca Juga:
DPD Golkar Surabaya Dorong Pemkot Dirikan Fasilitas Rehabilitasi Korban Narkotika
Sebagai langkah awal, Khofifah menargetkan peningkatan produksi dan kualitas durian di sentra utama Jawa Timur.
Pemerintah Provinsi Jawa Timur akan bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mempermudah akses petani terhadap bibit unggul, serta memberikan pendampingan dalam penerapan teknologi pertanian modern.
"Kami ingin para petani memiliki akses terhadap teknologi terbaik agar hasil panennya tidak hanya melimpah, tetapi juga memenuhi standar ekspor. Oleh karena itu, kami akan menggandeng akademisi, pakar pertanian, serta perusahaan agribisnis untuk mendampingi petani dalam seluruh proses budidaya," katanya.