Jatim.WahanaNews.co, Surabaya - The Republic Institute merilis elektabilitas partai politik di Dapil Jawa Timur I (Surabaya-Sidoarjo). Hasilnya PDIP teratas namun mengalami penurunan elektabilitas.
Peneliti Utama The Republic Institute Sufyanto memaparkan Dapil Jatim I selama ini dikenal dapil neraka dan menjadi kandang banteng. Sufyanto menyebut dominasi PDIP sedikit berkurang di Dapil I.
Baca Juga:
Sahroni Desak Polisi Usut Temuan PPATK Dugaan Aktivitas Keuangan Ilegal Ivan Sugianto
"PDIP masih teratas di Dapil Jatim I, namun tidak sekuat Pileg 2019 lalu," kata Sufyanto saat dikonfirmasi detikJatim, Sabtu (27/01/24).
Sufyanto mengatakan PDIP pada Pileg 2019 lalu meraih suara hampir 30%. Kini, 18 hari menjelang Pileg 2019, elektabilitas PDIP di angka 23,9%. Bahkan, kursi PDIP di level DPR RI di Dapil Jatim I diprediksi berkurang.
"Pada 2019 lalu, PDIP meraih 3 kursi DPR RI dari Dapil Jatim I. Pada 2024 nanti, prediksi dari angka hari ini PDIP meraih 2 kursi," kata Sufyanto.
Baca Juga:
Politikus Partai Nasdem Temui Ivan Sugianto Pelaku Pengintimidasi Anak Sekolah
Partai yang membuntuti PDIP di Dapil Jatim I, lanjut Sufyanto ialah PKB. Dengan elektabilitas 17,8%, PKB diprediksi kembali meraih dua kursi DPR RI di Dapil Jatim I.
"PKB berpotensi kembali meraih dua kursi. Menyusul PKB ada Gerindra dan Golkar yang sejauh ini diprediksi meraih 1 kursi DPR RI di Dapil Jatim I," ungkapnya.
Sufyanto juga memprediksi NasDem bisa 'pecah telur' di Dapil Jatim DPR RI.
"NasDem berpeluang pecah telur. PAN harus waspada mempertahankan kursinya. PKS dan Demokrat relatif aman, serta PSI bisa mengejutkan," tandas Sufyanto.
Survei The Republic Institute dilakukan di Surabaya dan Sidoarjo dengan jumlah responden sebanyak 2.001. Margin of error dari survei ini di angka 2,19%. Survei dilakukan pada 1-8 Januari 2024.
Berikut elektabilitas partai politik di Dapil Jatim I (Surabaya-Sidoarjo):
1. PDIP 23,9%
2. PKB 17,8%
3. Gerindra 13,3%
4. Golkar 13,1%
5. Demokrat 6,1%
6. NasDem 5,6%
7. PKS 5,3%
8. PAN 5,0%
9. PSI 3,1%
10. PPP 1,3%
11. Ummat 0,4%
12. Perindo 0,3%
13. PKN 0,3%
14. Buruh 0,2%
15. Garuda 0,2%
16. Gelora 0,2%
17. Hanura 0,1%
18. PBB 0,1%.
Tidak tahu/tidak menjawab: 4,3%.
[Redaktur: Amanda Zubehor]