JATIM.WAHANANEWS.CO, Surabaya - PLN Nusantara Power mengoptimalkan pengelolaan limbah abu sisa pembakaran batu bara (fly ash and bottom ash/FABA) sebanyak 1,2 juta ton guna mendukung keberlanjutan lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Direktur Utama PLN Nusantara Power Ruly Firmansyah mengatakan, limbah tersebut diolah menjadi berbagai produk bernilai guna seperti rumah layak huni bagi masyarakat prasejahtera dan kantor BUMDes.
Baca Juga:
Ajang Electricity Connect 2024, PLN Nusantara Power Tampilkan Inovasi Hijau
“Optimalisasi FABA sejalan dengan komitmen perusahaan dalam menerapkan prinsip ekonomi sirkular dan mendukung pembangunan berkelanjutan,” katanya di Surabaya, Jumat (14/3/2025).
Ruly menyebutkan, hampir 100 persen FABA dari 20 PLTU yang tersebar di Jawa, Sulawesi, Kalimantan, dan Sumatera telah berhasil dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan konstruksi.
Selama ini, FABA telah menjadi bahan baku beton perkerasan, roadbase, bata ringan, pupuk, hingga pemecah ombak dan melalui kolaborasi bersama UMKM pemanfaatan diperluas menjadi paving block, precast, hingga material bangunan lainnya.
Baca Juga:
Ajang Electricity Connect 2024, PLN Nusantara Power Tampilkan Inovasi Hijau
Pada Februari lalu, PLN NP Unit Pembangkit (UP) Tanjung Awar-Awar mencatat pencapaian penting dengan membangun Rumah Tinggal Layak Huni (Rutilahu) berbahan FABA untuk warga terdampak bencana.
Berlokasi di Kabupaten Tuban, Rutilahu ini memanfaatkan 14 ton FABA untuk stabilisasi lahan dan campuran konstruksi serta 1500 batako yang berasal dari FABA.
Dari sisi teknis, penggunaan FABA dalam konstruksi bangunan terbukti mengurangi ketergantungan pada bahan baku konvensional karena fly ash mampu menggantikan hingga 40 persen semen dalam campuran beton sedangkan bottom ash dapat menggantikan 50 persen pasir.