Perang tidak membiarkan kami memilih siapa yang bertahan hidup dan siapa yang bertahan di keheningan abadi.
Musisi kami mengenakan pelindung tubuh alih-alih tuksedo. Mereka bernyanyi untuk yang berduka. Di rumah sakit.
Baca Juga:
10 Negara Paling Aman dan Ramah untuk Perempuan: Singapura Masuk, RI Masih di Bawah
Bahkan kepada mereka yang tak bisa mendengarnya. Namun musik akan menembus itu pada akhirnya.
Bagaimanapun, kami membela kebebasan kami. Untuk hidup. Mencintai. Untuk menyuarakan dan bermusik.
Di tanah kami, kami memerangi Rusia yang membawa kesunyian mengerikan dengan bom-bomnya. Keheningan yang mati.
Baca Juga:
Kim Jong-un Kirim 30 Ribu Tentara ke Rusia, Ukraina Makin Terjepit
Isi keheningan dengan musik kalian. Isi hari ini, ceritakan kisah kalian.
Ceritakan yang sebenarnya tentang perang di jejaring sosial kalian dan televisi. Tapi bukan diam.
Dukung kami dengan cara apapun yang bisa kalian lakukan. Apa saja, tapi tidak diam. Dan kemudian, kedamaian akan datang. [non]