Jatim.WahanaNews.co, Surabaya - Pemerintah Kota Surabaya mendukung kawasan wisata Kota Lama sebagai pusat mobilisasi ramah lingkungan untuk menjaga keberlanjutan kebersihan lingkungan dan perekonomian di wilayah tersebut.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Kota Surabaya Agus Imam Sonhaji di Surabaya, Selasa (12/11/2024), mengharapkan dengan desain ini bisa meningkatkan perekonomian warga.
Baca Juga:
DPRD Surabaya Dorong Pemkot Evaluasi SOP Manajemen Risiko Tempat Hiburan Pasca-Kecelakaan
"Desain kawasan wisata Kota Lama terus didorong supaya bisa viral dan setiap pengunjung banyak yang datang sehingga bisa membawa manfaat bagi warga sekitar untuk meningkatkan perekonomian mereka di wilayah yang rendah karbon," katanya di sela Penyerahterimaan dan Pameran Desain Konseptual Kawasan Kota Lama Surabaya.
Pihaknya mengapresiasi konsorsium yang menggunakan pola pendekatan partisipatif dalam mendesain Kota Lama Surabaya sehingga betul-betul dijalankan dan diterima oleh semua pihak termasuk pembangunan fisik.
"Hari ini ada aksi dan hasilnya termasuk ada juga mural yang dilakukan di tiga titik, yakni di Jalan Karet, Jalan Kalimas Timur, serta di bekas Penjara Kalisosok," katanya.
Baca Juga:
Viral Pria Paksa Siswa SMAK Gloria 2 Disuruh Sujud Minta Maaf Hingga Mengonggong
Director for Climate Energy Cities and Ocean WRI Indonesia selaku penyelenggara kegiatan, Almo Pradana, mengatakan desain ini upaya untuk pencapaian rendah karbon di kawasan wisata tersebut.
"Desain konseptual Kota Lama Surabaya, dari analisa kami 50 persen adalah strategi yang berkaitan erat dengan penataan kawasan yang mampu mendorong kesatuan alasan ketahanan atau pesisir melalui desain konseptual kawasan yang dihadapi industri serta mengutamakan aspek mobilitas dan aksesibilitas," ujarnya.
Pihaknya melihat bahwa Surabaya yang dahulu sampai dengan sekarang menjadi sentral perdagangan. Kondisi ini mengancam infrastruktur bersejarah dan langkah pencaharian di kawasan Kota Lama Surabaya.
"Jadi impact-nya akan terasa bagi masyarakat yang punya penghasilan utamanya juga daerah ini," katanya.
Ia mengatakan hal yang lebih baik bagi masyarakat untuk mengakses berbagai situs, baik dengan berjalan kaki maupun menggunakan transportasi publik dengan rendah karbon.
"Desain konseptual ini juga memberikan rekomendasi terhadap pengembangan ketiga area yakni kawasan Jalan Panggung dan Pasar Pabean serta kawasan Jalan Karet," katanya.
Program ini nantinya didanai melalui proyek UK PACT, sebuah Konsorsium II yang dipimpin oleh WRI Indonesia menjalankan program bernama "Kota Masa Depan" (Future Cities).
Program ini bertujuan meningkatkan mobilitas perkotaan yang berkelanjutan di kota-kota metropolitan pesisir, khususnya di Makassar dan Surabaya.
Program itu berlangsung sejak 2022 hingga 2025, untuk memberikan bantuan teknis kepada pemerintah daerah, meningkatkan kesadaran masyarakat, dan mendemonstrasikan desain lanskap yang tahan terhadap perubahan iklim, dengan fokus pada solusi mobilitas di wilayah pesisir..
[Redaktur: Amanda Zubehor]