Hal sama juga disampaikan Wakil Ketua DPC PDIP Surabaya Khusnul Khotimah. Dia mengatakan bahwa selama ini telah banyak kebijakan Pemkot Surabaya yang berpihak pada kaum perempuan.
Keberpihakan terhadap perempuan mulai dari berbagai program Pemberdayaan UMKM, perhatian pada kesehatan ibu hamil, hingga beragam intervensi, serta fasilitasi untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Misalnya, beasiswa dan bantuan modal, menjadi bagian dari langkah Pemkot Surabaya dalam mencegah feminisasi kemiskinan.
Baca Juga:
Viral Polantas Minta Dana Tilang via Aplikasi, Polrestabes Medan Beri Sanksi
"Itu kami apresiasi sekaligus menjadi bukti komitmen Wali Kota Eri Cahyadi dan Wawali Armuji yang semuanya adalah kader PDI Perjuangan," ujar Khusnul yang juga Ketua Komisi D DPRD Surabaya.
Wakil Ketua DPC PDIP Surabaya Siti Maryam mengatakan bahwa kaum perempuan di Surabaya saat ini telah terbukti mampu berprestasi. Ada banyak perempuan Kota Pahlawan yang menjadi teladan bagi lingkungan sekitarnya dengan peran yang melampaui hanya soal urusan domestik.
"Saya mengenal Ibu Megawati Soekarnoputri, Ibu Puan Maharani, dan Ibu Tri Rismaharini sebagai contoh pemimpin perempuan yang begitu tangguh dan terbukti berhasil pada tugas pengabdiannya masing-masing," kata Siti Maryam.
Baca Juga:
Di Ambang Konflik Nuklir, AS Siapkan Diego Garcia Tak Jauh dari Indonesia
Ia menyebutkan banyak pula kaum perempuan di Surabaya yang menjadi pengusaha dengan ribuan tenaga kerja, menjadi dosen dan guru yang mampu mendidik generasi muda, dan sebagainya.
Sementara itu, politikus perempuan yang juga Wakil Ketua PDIP Surabaya Agatha Retnosari mengatakan bahwa di kampung-kampung kaum perempuan sukses menjadi penyangga gerak ekonomi masyarakat.
"Saya mengenal banyak sekali kaum perempuan menjadi penyelamat ekonomi keluarga dan masyarakat dengan berbagai kiprah kewirausahaannya pada masa pandemi ini. Ada yang membuka warung, mengembangkan UMKM, dan sebagainya," katanya.