WahanaNews-Surabaya | Dunia sepak bola Indonesia berduka, tewasnya 125 orang pada laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya dalam tajuk Derby Jatim pada Sabtu 1 Oktober 2022, menjadikan tragedi di Stadion Kanjuruhan itu sebagai tragedi pada persebakbolaan Indonesia. Berikut profil dari kedua tim yang berlaga sebelum insiden tersebut.
Arema FC
Baca Juga:
Liga 1: Borneo Kudeta Madura, Persebaya Merangkak Naik
Dikutip dari situs web Arema FC, Arema FC merupakan klub sepak bola yang mermarkas di Malang, Jawa Timur. Klub ini memiliki basis suporter yang cukup besar di Indonesia yang biasa disebut dengan Aremania dan Aremanita.
Klub yang berdiri 11 agustus 1987 ini memiliki julukan Singo Edan yang dinaungi oleh PT Arema Aremania Bersatu Berprestasi Indonesia (ABBI). Saat ini, Arema FC menunjuk Javier Roca sebagai pelatih kepala setelah mengistirahatkan Eduardo Almeida pada 6 September 2022 yang lalu.
Dalam hal kedalaman skuad, Arema FC memenuhi empat kuota pemain asingnya dengan satu striker, dua pemain bertahan, dan seorang kiper. Mengutip laman transfermarkt, Arema FC merekrut Abel Camara sebagai striker, Renshi Yamaguchi sebagai gelandang bertahan, Sergio Silva sebagai bek tengah, dan Adilson Maringa sebagai kiper utama. Selain itu, nama-nama berlabel timnas seperti Evan Dimas, Gian Zola, dan Ilham Udin pun turut mengisi daftar pemain Arema FC.
Baca Juga:
Suporter Arema Gulingkan 2 Mobil Polisi
Dilansir dari laman Arema FC, sosok yang menjabat sebagai presiden klub dari Arema saat ini adalah Gilang Widya Pramana atau yang dikenal dengan Juragan 99. Arema FC juga memiliki manajer yang bernama Ruddy Widodo dan Agus Soerjanto sebagai CEO. Dalam mengarungi Liga 1, Arema bermarkas di Stadion Kanjuruhan sekaligus tempat dimana tragedi kelam tersebut terjadi.
Persebaya Surabaya
Di sisi lain, Persebaya Surabaya merupakan rival Arema FC yang telah berdiri sejak 18 Juni 1927. Melansir laman Persebaya.id, saat ini Persebaya Surabaya dinahkodai oleh Aji Santoso sebagai pelatih kepala dengan jajaran legenda sebagai asistennya, seperi Bejo Sugiantoro, Mustaqim, dan Uston Nawawi. Persebaya Surabaya juga memiliki salah satu basis suporter terbesar di Indonesia yang dikenal dengan Bonek dan Bonita.